Kecelakaan Membebaskanku Dari Maut

Kecelakaan Membebaskanku Dari Maut

FRIDAY, 13 FEBRUARY 2009

Ini terjadi di tahun 2003 di kota Greenville, South Carolina. Saya berasal dari Surabaya yang bekerja di kota Philadelpia. Dan saya seorang jemaat yang pindah dari satu gereja ke gereja yg lain. Saya menyukai Firman dan senang mendengarkan khotbah dari pendeta.

Suatu ketika saya bosan dan pindah ke kota lain yakni kota Greenville, South Carolina. Disinilah saya tidak pernah lagi ke gereja dan memiliki acara sendiri kalau libur jalan-jalan dan makan-makan. Pokoknya saya memilih untuk bersenang-senang. Suatu saat ketika saya biasa mau kerja pagi  pukul 6.00 am, pada pagi hari itu cuaca hujan dan saya berangkat bersama dengan teman saya yang bernama Dewanto.

Saya biasa duduk di depan jika naik mobil tetapi karena ia bawa seragam kerja ia meminta saya untuk duduk di belakang. Menjelang kurang 10 menit hampir mendekati ke tempat kerja tiba-tiba wiper teman kami rusak dan terpaksa ia menepi utk memperbaiki. Lalu kami memutuskan melanjutkan perjalanan kembali tapi meskipun wiper tetap rusak. Akhirnya ia memutuskan melanjutkan perjalanan dengan memakai satu wiper saja. Lalu mobil pun mulai dijalankan dengan pelan-pelan, tetapi tak disangka-sangka dari arah berlawanan melesat sebuah mobil menghantam mobil yang kami naiki tersebut. Atau entah, mobil kami ini berbenturan dengan benda keras karena hujan sangat deras.

Waktu itu saya tidak sadar, dada sakit, dan kepala terbentur dengan jok depan mobil. Teman saya tidak sadar sendiri sampai menjelang terang. Kendaraan yg ada dibelakang membunyikan klakson terus-menerus. Mereka tidak tahu telah terjadi kecelakaan. Lalu mereka memanggil ambulans, saya dan teman saya dipindahkan ke ambulans karena saya sendiri tidak kuat untuk berdiri. Saat itu saya diperiksa hampir 8 jam di Unit Gawat Darurat, karena mungkin dokter yang memeriksa merasakan ada yang patah atau bocor kepala atau bagian lain yang terluka. Sambil berkata "Apa yang terjadi pada diriku, Tuhan?" Lalu dokter menyatakan bahwa saya boleh rawat jalan. Dengan dada yang terasa sakit, ada teman yang bernama Yopi yang menjemput dan membawa saya ke apotik. Dan sampai beberapa minggu saya baru bisa berjalan dengan dada masih terasa sakit.

Ada hamba Tuhan yaitu Pak Griffin dari Amerika yang bisa berbahasa Indonesia karena pernah melayani di gereja Baptis selama 37 tahun di Indonesia yang mendoakan saya dan hampir sebulan saya baru sembuh total. Sedangkan teman saya diopname selama 3 minggu dan akhirnya ia sembuh juga. Menurut keterangan polisi Greenville, mobil bagian depan ringsek dan air bag tidak berfungsi. Itu adalah mobil Accura tahun 1997 dua pintu yang sudah tidak bisa dipakai alias dibuang.

Kenalan-kenalan saya yang orang Amerika dan orang Indonesia yang ada dikota Greenvile berkata, "Kok bisa mereka masih bisa hidup dengan kondisi mobil seperti itu?" Dan lewat peristiwa ini sebenarnya Tuhan menegur saya. Karena sewaktu saya di kota Philadelphia saya aktif ke gereja Tuhan sedangkan ketika saya di kota lain saya melupakannya. Ketika merenungkan ayat yang saya ingat, "Jangan melupakan pertemuan-pertemuan ibadah yg dibiasakan orang karena menjelang hari Tuhan datang." Itu ayatnya. Itu pesan saya. Mari kita mendengarkan Firman lewat khotbah, kaset-kaset dan lebih penting mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Jika Tuhan datang maka Ia pasti mengatakan apakah masih ada iman dibumi, orang dunia berpikir dunialah yang memberikan segalanya. Orang yang percaya Yesus akan dikatakan gila karena bertindak dengan iman yang belum pasti terjadi. Praise The Lord. (Demikian kesaksian saya bernama Timotius Tono Ang).

Kisah ini dikirim oleh Eddy Hartono melalui komunitas kesaksianmukjizat Jawaban.Com di Yahoogroups. Ingin menerima weekly testimonial luar biasa seperti kisah di atas langsung ke alamat email Anda? Mari bergabung dalam Yahoogroups Jawaban.Com di http://kesaksianmukjizat.jawaban.com!