Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Selasa, 31 Mei 2011

Petrus Atau Yudas

Petrus Atau Yudas
Friday, 04 December 2009 07:00
Sepanjang hidup manusia dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, seberapa besarkah dosa saya? Ada juga yang karena sangat tertuduh lantas melarikan diri dari pertemuan ibadah karena merasa dosanya paling besar. Jadi apakah dosa anda lebih besar dari orang lain?

Menarik menyimak bahwa dalam diri para murid Yesus yang tiap hari bergaul dengan Sang Guru Agung itu ada orang-orang yang sangat berdosa. Kedua orang itu adalah Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali dan Yudas yang menjual Yesus.

Menurut anda, dosa siapakah yang lebih besar? Dosa Petrus atau Yudas? Lebih besar mana dosanya menyangkal Yesus atau menjual Yesus? Ada yang berkata dosa yudas lebih besar dibanding Petrus. Ada pula yang mengatakan Dosa Petruslah yang lebih besar.

Namun bagi saya di mata Allah tidak adalah dosa kecil maupun dosa besar. Dosa is dosa. Dosa berarti tidak tepat sasaran. Baik menjual maupun menyangkal sama-sama tidak tepat sasaran artinya tidak pas ya sama dengan dosa juga.

Dosa Petrus dan Yudas membuat mereka berdua menjadi sedih dan kecewa pada diri sendiri. Sama-sama berdosa, respons keduanyapun sama, namun hasil akhir berbeda. Petrus sangat sedih dengan dosanya lalu pergi keluar dan menangis namun bangkit lagi menjadi rasul bagi orang Yahudi, tapi Yudas, meski sedih sekali dan sampai-sampai membuang uang yang diterimanya ke muka pemimpin agama Yahudi pergi bunuh diri.

Petrus benar bersalah dan juga berdosa, sudah benar dia merespons dosanya dengan sikap sedih hati dan sudah benar pula saat dia bangkit lalu memberitakan Injil dan membuat 2000 orang bertobat. Sebaliknya Yudas benar dia berdosa karena menjual Yesus, respons-nya juga benar dengan dia bersedih dan mengembalikan uang yang diterimanya namun sangat keliru ketika ia memutuskan membunuh diri.

Saat anda berdosa, sudah benar anda merasa salah, sedih dan kecewa namun jangan menambah lagi dosa anda dengan membuat dosa baru. Kain tidak mempersembahkan persembahan terbaik bagi Tuhan, dia ditolak Tuhan, tapi ketimbang dia berbalik dan minta ampun pada Tuhan malahan dia membunuh adiknya Habel. Jangan buat dosa baru untuk menutupi dosa lama anda. Bersedihlah atas dosa anda, dan berbaliklah serta melayani Tuhan kembali.

Jangan tinggal dalam dosa dan bahkan jangan sakiti diri anda karena dosa anda. Apalagi membunuh diri sendiri karena kesalahan anda. Itu dosa yang tak terampuni, karena akan segera membawa anda ke neraka. Sudahkah anda menyesali dosa anda dan kembali pada Tuhan? Lakukanlah! (Hendra Kasenda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar