KARAKTERISTIK DAN PERILAKU BALOK PRATEGANG DALAM MENERIMA BEBAN DINAMIS
(Studi Kasus Gedung Serba Guna Univ. Muhammadiyah Malang)
(Studi Kasus Gedung Serba Guna Univ. Muhammadiyah Malang)
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-03-16 09:28:00
By : AMIRUL MUSLIMIN (97520025), Dept. of Civil Eng
Created : 2002-04-05, with 2 files
Keyword : Balok Prategang, Beban Dinamis.
By : AMIRUL MUSLIMIN (97520025), Dept. of Civil Eng
Created : 2002-04-05, with 2 files
Keyword : Balok Prategang, Beban Dinamis.
Struktur apabila menerima beban dinamis maka akan mengalami deformasi, sehingga jika struktur itu tidak direncanakan aman terhadap beban dinamis maka akan mengalami kerusakan bahkan yang lebih fatal lagi akan mengalami keruntuhan. Struktur balok prategang merupakan bagian dari struktur yang sering menerima beban dinamis dalam penggunaannya, terutama pada balok/ gelagar jembatan, ruang pertunjukan.
Pada analisa balok dengan sistem derajat kebebasan banyak (Multi degree of freedom), digunakan permodelan struktur dengan massa sepanjang balok dibagi dalam suatu elemen-elemen atau massa. Permodelan ini diasumsikan seperti itu karena pada setiap segmen balok prategang mempunyai kekakuan yang berbeda-beda. Sehingga untuk menghitung lendutan yang terjadi digunakan metode massa sepadan.
Dari hasil analisa yang digunakan dapat dilihat bahwa kekakuan dari balok berpengaruh pada perilaku dinamis dari balok tersebut. Pada balok prategang yang mempunyai bentuk dan luasan tendon bervariasi jika diberi beban yang sama dengan frekwensi antara 1000 sampai 10.000 rad/det maka lendutan terbesar rata-rata terjadi pada tendon parabolis. Semakin besar inersia balok prategang semakin besar pula frekwensi alaminya dan jika frekwensi beban mendekati frekwensi alami maka lendutan yang terjadi akan semakin besar. Dengan menganalisa suatu balok prategang dengan ukuran (70 x 160) cm dan bentang 2400 cm dengan masing-masing bentuk dan luasan yang berbeda pada kondisi mendekati terjadi resonansi diperoleh hasil lendutan sebagai berikut : 1).Tendon lurus e = 0 cm dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 29,3; 26,1; 24,5 cm; 2).Tendon lurus e = 40 cm dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 27,5; 9,6 ; 4,9 cm; 3).Tendon lurus parabolis dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 21,8; 19,4; 10,5 cm.
Description Alternative :
Struktur apabila menerima beban dinamis maka akan mengalami deformasi, sehingga jika struktur itu tidak direncanakan aman terhadap beban dinamis maka akan mengalami kerusakan bahkan yang lebih fatal lagi akan mengalami keruntuhan. Struktur balok prategang merupakan bagian dari struktur yang sering menerima beban dinamis dalam penggunaannya, terutama pada balok/ gelagar jembatan, ruang pertunjukan.
Struktur apabila menerima beban dinamis maka akan mengalami deformasi, sehingga jika struktur itu tidak direncanakan aman terhadap beban dinamis maka akan mengalami kerusakan bahkan yang lebih fatal lagi akan mengalami keruntuhan. Struktur balok prategang merupakan bagian dari struktur yang sering menerima beban dinamis dalam penggunaannya, terutama pada balok/ gelagar jembatan, ruang pertunjukan.
Pada analisa balok dengan sistem derajat kebebasan banyak (Multi degree of freedom), digunakan permodelan struktur dengan massa sepanjang balok dibagi dalam suatu elemen-elemen atau massa. Permodelan ini diasumsikan seperti itu karena pada setiap segmen balok prategang mempunyai kekakuan yang berbeda-beda. Sehingga untuk menghitung lendutan yang terjadi digunakan metode massa sepadan.
Dari hasil analisa yang digunakan dapat dilihat bahwa kekakuan dari balok berpengaruh pada perilaku dinamis dari balok tersebut. Pada balok prategang yang mempunyai bentuk dan luasan tendon bervariasi jika diberi beban yang sama dengan frekwensi antara 1000 sampai 10.000 rad/det maka lendutan terbesar rata-rata terjadi pada tendon parabolis. Semakin besar inersia balok prategang semakin besar pula frekwensi alaminya dan jika frekwensi beban mendekati frekwensi alami maka lendutan yang terjadi akan semakin besar. Dengan menganalisa suatu balok prategang dengan ukuran (70 x 160) cm dan bentang 2400 cm dengan masing-masing bentuk dan luasan yang berbeda pada kondisi mendekati terjadi resonansi diperoleh hasil lendutan sebagai berikut : 1).Tendon lurus e = 0 cm dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 29,3; 26,1; 24,5 cm; 2).Tendon lurus e = 40 cm dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 27,5; 9,6 ; 4,9 cm; 3).Tendon lurus parabolis dengan luas 168,777; 200; 250 cm2 lendutan maksimum 21,8; 19,4; 10,5 cm.
Property | Value |
Publisher ID | JIPTUMM |
Organization | Dept. of Civil Eng |
Contact Name | M. Nasar |
Address | Jl. Raya Telogomas No. 246 |
City | Malang |
Region | Jawa Timur |
Country | Indonesia |
Phone | +62-341-464318 ext 151 |
Fax | |
Administrator E-mail | digilib@umm.ac.id |
CKO E-mail | digilib@umm.ac.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar