Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Minggu, 31 Juli 2011

Get One Lose One?

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Korintus 9:6) 
Buy one get one”. Beli satu gratis satu. Kalau ada iklan seperti itu di sebuah toko, bisa dipastikan akan ada banyak orang tertarik. Tentu karena hal seperti itu tidaklah wajar. Dalam sebuah transaksi, yang biasa terjadi adalah “get one lose one”. Berikan uang Anda, maka Anda akan mendapat sesuatu. Jika ingin mendapatkan satu hal berharga, kita harus kehilangan satu hal berharga lainnya. Itulah prinsip yang berlaku di transaksi perdagangan. Namun, dalam kehidupan pun, sering kali juga orang melakukan hal yang sama. Sebuah survey misalnya mendapati bahwa dari 10 orang manajer puncak di Amerika, 6 orang di antaranya mengaku kehilangan sahabat di tempat kerja mereka yang tidak dipromosikan secepat diri mereka. Dalam hidup keseharian kita, mungkin kita juga sering kali menemui hal yang sama. Ada orang yang demi meraih prestasi dalam karier maka ia melupakan urusan keluarga. Ada yang demi meraih laba, maka ia lantas mengabaikan etika dan nama baik. Demikian pula sebaliknya.
Alkitab memang juga mengajarkan prinsip tabur tuai atau bayar harga. Namun, prinsip bayar harga di Alkitab ternyata bukanlah seperti sebuah transaksi jual beli. Salah satu buktinya adalah bahwa Tuhan pun tidak menyuruh pemuda kaya dalam Markus 10:17-27, untuk membuang hartanya, melainkan Ia meminta dia membagikannya kepada orang miskin sehingga ia mengumpulkan harta di surga. Ya, yang lebih tepat, prinsip tabur tuai adalah seperti prinsip bercocok tanam atau investasi. Dalam investasi, yang kita lakukan bukan membuang begitu saja untuk kemudian mendapatkan, tapi lebih dari itu adalah kita menyimpan untuk kemudian mendapatkan.
Mencapai kesuksesan pun, demikian. Sukses sejati bukan membuang keluarga demi mendapat bisnis yang maju, atau mendapat prestasi tinggi tapi kehilangan kesehatan dan persahabatan, dll. Taburkan benih yang baik di tanah yang baik. Berikan waktu berkulitas untuk keluarga, berikan penghormatan kepada sahabat, berikan usaha terbaik dalam karier, dan berikan semua yang Anda lakukan bagi kemuliaan Tuhan.

Keintiman Yang Menakjubkan

Saat Anda berpikir tentang keintiman, apa yang terbersit dalam pikiran Anda? Kencan yang romantis? Pembicaraan yang hangat? Makan malam yang romantis? Menghabiskan waktu bersama? Hubungan seks?
Beberapa waktu yang lalu, saya mengartikan ‘keintiman' sebagai kedekatan secara fisik dalam hubungan kami. Namun pengertian itu sekarang telah berkembang.
Setelah melalui beberapa tahun pernikahan, hubungan kami semakin diwarnai dengan keegoisan yang semakin menipis, semakin kaya namun sedikit dalam hal fisik. Tolong jangan salah dimengerti, aspek fisik dalam hubungan kami masih tetap penting dalam memenuhi kebutuhan kami. Namun elemen keintiman dari hubungan fisik itu mendapatkan sudut pandang yang baru, lebih berarti dan mengalami lebih banyak pengalaman.
Setelah melalui beberapa tahun, pernikahan kami berkembang menjadi hubungan partnership yang semakin dalam dengan meningkatnya kepercayaan, percaya diri dan rasa aman dalam hubungan kami. Kemampuan kami untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah pun semakin berkembang. Berkurangnya ego kami membuat kami saling melayani satu sama lain, selalu mencari cara yang kreatif untuk mengekspresikan cinta kami dan mengembangkan keromantisan dalam berumah tangga.
Hubungan kami pun berkembang dari hanya sekedar keintiman fisik menjadi keintiman spiritual yang dalam.
Sejujurnya, level keintiman yang baru ini sungguh mengejutklan saya. Belum lama berselang, Sheri dan saya membuat keputusan dan komitmen spiritual yang sepertinya, bagi kami, tidak ada hubungannya dengan pernikahan kami. Namun hasil dari perubahan hidup kami saat ini adalah kehidupan yang lebih kuat, pernikahan yang lebih menggairahkan - keintiman secara spiritual. Ternyata keputusan dan komitmen kami secara rohani menjadi satu paket dengan keintiman spiritual bagi kami berdua.
Pada dasarnya, keintiman spiritual dalam pernikahan adalah mengenai bersekutu dengan Tuhan; mempergunakan kasih-Nya, kekuatan dan kepemimpinan untuk mempergunakan kuasa-Nya dalam pernikahan Anda.
Inisiatif Dalam Keintiman Spiritual
Ingatlah, keintiman spiritual tidak ‘terjadi' begitu saja. Kami membuat keputusan dan komitmen yang spesifik dan membuat kami memiliki akses terhadap apa yang menjadi kerinduan Tuhan dalam pernikahan kami.
Darimana Memulainya: Bersekutu Dengan Tuhan
Setengah dari tahun-tahun awal pernikahan kami, Sheri dan saya jauh dari Tuhan. Memang kami adalah orang ‘baik', kami rutin ke gereja, kami berdoa - tapi kami tidak benar-benar mengenal Tuhan.
Mencoba menjadi orang baik adalah hal yang penting, namun apa yang diinginkan Tuhan sesungguhnya adalah memiliki hubungan pribadi dengan Anda. Anda dapat melakukannya dengan mengambil keputusan - dengan sederhana Anda dapat mengatakan kepada-Nya kalau Anda benar-benar kacau dan membutuhkan Yesus Kristus menjadi Juru Selamat pribadi Anda. Anda memutuskan untuk berbalik dari dosa-dosa Anda, sebaik yang Anda bisa, dan meminta Yesus menjadi teman dan pemimpin hidup Anda. Katakan secara singkat kepada Tuhan, berdoa kepada-Nya. 
Mengalami moment yang sangat berarti seperti itu akan meluncurkan Anda ke dalam hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Hidup Anda akan berubah. Pernikahan Anda akan berubah.
Untuk mencapai keintiman spiritual dalam pernikahan Anda merupakan hal yang mendasar bila Anda bersama pasangan berada dalam halaman yang sama secara spiritual. Artinya, Anda dan pasangan Anda keduanya perlu untuk ‘melakukan bisnis' dengan Tuhan; Anda berdua perlu untuk menerima Yesus dan mengikut Dia.
Bayangkan sebuah segitiga. Dalam hubungan pernikahan Kristen, Tuhan berada di bagian puncak dan Anda beserta pasangan berada di kedua sisi di kaki segitiga tersebut. Saat Anda berdua bertumbuh secara spiritual, Anda akan bergerak ke atas bersama-sama ke arah Tuhan, sebagai puncak dari segitiga.
Jika Anda dan pasangan Anda percaya pada hal yang berbeda atau berada dalam jalur pertumbuhan rohani yang bertolak belakang, Anda tidak hanya renggang secara hubungan, tapi juga lambat secara pertumbuhan rohani atau bahkan mati.
Mengikutsertakan hubungan pribadi dengan Tuhan sebagai hal yang utama dan merupakan langkah yang penting dalam memulai keintiman spiritual. Berikutnya, Anda perlu meningkatkan hubungan Anda dengan Tuhan. Anda perlu memposisikan diri Anda dalam kegiatan yang dapat memfasilitasi Tuhan - sehingga menyebabkan perubahan dalam pernikahan Anda.
Berdoa Bersama
Salah satu kegiatan terintim yang dapat Anda lakukan sebagai pasangan adalah berdoa bersama. Saat Anda berbicara kepada Tuhan secara bersama-sama, membagikan pemikiran Anda yang paling pribadi, doa menjadi sebuah usaha bersama sebagai tim dan dapat mengikat secara rohani. Kolaborasi kesatuan doa dari pasangan Anda melahirkan satu suara, berkuasa untuk menyatukan mimpi-mimpi pernikahan Anda, dan doa itu menjadi perhatian dan permintaan Anda berdua.
Sheri dan saya menemukan saat kami berdoa bersama, lebih mudah untuk mendapatkan jawaban dari doa kami. Berdoa bersama memimpin kami kepada komunikasi sepanjang hari dan menyebabkan kami dapat bersama-sama melihat bagaimana Tuhan akan merespon doa kami.
Berdoa juga sama dengan mendengarkan. Terkadang berdoa bersama juga menambah kesensitifan akan karya Tuhan dalam pernikahan kami. Kami berada dalam keselarasan dengan pimpinan Tuhan dalam hidup kami. Pada awalnya, berdoa bukanlah hal yang nyaman untuk dilakukan bersama. Bagi sebagian besar kita, berdoa adalah sebuah kegiatan yang harusnya dilakukan secara pribadi. Menyingkapkan pemikiran pribadi kita kepada orang lain - meskipun itu adalah pasangan kita sendiri - bukanlah hal yang mudah. Berikut beberapa saran yang dapat saya berikan:
Sampai Anda berdua dapat merasa nyaman berdoa bersama, salah satu dari Anda sebaiknya mengambil alih untuk memimpin doa.
  • Putuskan atas kesepakatan bersama apa yang perlu untuk didoakan. Ingatlah model "ACTS": Adoration (penyembahan), Confession (pengakuan), Thanksgiving (ucapan syuklur) dan Supplication (permohonan). Tentu saja Anda tidak perlu melakukan persis seperti ini. Ini hanyalah sebuah panduan.
  • Anda juga dapat mencoba untuk menulis permohonan doa Anda terlebih dahulu.
Komunitas Bersama
Agar dapat bertumbuh dalam kepenuhan akan "potensi keintiman", Anda perlu menerjunkan diri Anda dalam pemikiran orang lain. Langkah pertama Anda untuk masuk dalam komunitas adalah terlibat di gereja. Tidak hanya hadir saat ibadah - Anda perlu berpartisipasi dan terhubung dengan gereja lokal.
Gereja dapat memberikan pengajaran, mengikutsertakan Anda dalam penyembahan dan menyediakan tempat bagi Anda untuk terlibat dalam komunitas Kristen. Jika Anda ingin mengalami keintiman spiritual dalam pernikahan Anda, Anda berdua harus terhubung dengan komunitas.
Tambahan pula, gereja Anda dapat menyediakan kegiatan yang memperkaya pernikahan Anda: retreat, workshop, pelatihan dan konseling. Ambillah keuntungan dari sumber-sumber ini.
Hubungan Bersama
Trial and error bukanlah cara yang efektif untuk mencapai keintiman spiritual, cara pendekatan yang justru dilakukan oleh banyak pasangan. Cara paling tepat untuk mencapai keintiman spiritual adalah terlibat dalam hubungan yang dekat dengan orang Kristen lainnya dan belajar melalui teladan hidup mereka.
Hubungan pembinaan, dalam konteks small group atau hubungan 1-1, akan memperkecil kesalahan dan menjagai langkah Anda saat Anda bergerak maju. Ini adalah komunitas dalam level yang lebih dalam.
Hubungan seperti ini dapat mendukung Anda. Jika Anda telah menikah, Anda pasti mengalami ‘beberapa hal' - kehilangan pekerjaan, kesulitan keuangan, sakit penyakit, masalah pernikahan... bahkan kematian. Saat hidup Anda terus berjalan, Anda perlu untuk dikelilingi oleh orang-orang yang berkualitas.
Terkadang arti dari sebuah hubungan ‘muncul' begitu saja, tapi seringkali hubungan ini tidak muncul dalam berbagai kesempatan - Anda perlu mengambil inisiatif.
Tempat pertama yang perlu Anda lihat atau perhatikan adalah seputar gereja dan small group Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri: Pernikahan siapa yang dapat saya teladani?  Apakah saya kenal dengan pasangan yang memiliki ‘pernikahan bahagia'? Pernikahan siapa yang dapat menjadi teladan bagi kami?
Pikirkanlah pertanyaan ini dengan serius. Terhubung dengan hubungan yang memiliki mentor merupakan cara tercepat untuk mendapatkan keintiman spiritual.
Keintiman spiritual dalam pernikahan Anda dapat membawa keuntungan yang sangat besar. Hubungan yang terjalin di antara kami kuat dan nyaman; kami memiliki keyakinan akan masa depan; pernikahan kami bertumbuh dari hanya sekedar keintiman manusia menjadi kedekatan yang hanya Tuhan sendiri mampu ciptakan dalam hubungan suami istri. Bahkan pernikahan yang ‘baik' tak dapat dibandingkan secara kualitas dari pernikahan yang berpusat pada Tuhan. Ambillah resiko ini: Temukan keintiman spiritual dalam pernikahan Anda.

6 Cara Meningkatkan Komunikasi

Sebagai pasangan suami istri, seringkali Anda tidak sependapat dengan pasangan Anda baik tentang pekerjaan, keuangan atau hanya untuk hal-hal sepele lainnya. Untungnya, Anda bisa marah dengan pasangan Anda tanpa harus kuatir Anda akan bercerai karena pertengkaran itu.
Kuncinya adalah berkomunikasilah dengan cara yang justru dapat memperdalam cinta dan koneksi Anda, ujar Patricia Gibberman, seorang pekerja sosial berlisensi klinis di Fairfax, Virginia. Bagaimana Anda berbicara kepada pasangan Anda terutama saat sedang berbeda pendapat dapat mencerminkan banyak hal dari kekuatan pernikahan Anda.
Dalam studinya, Dr. John Gottman, seorang pakar pernikahan dengan gelar doktor psikologi, menemukan bahwa pasangan yang berbicara penuh dengan rasa hormat dan cinta kepada pasangannya akan merasa lebih bahagia dan menikah lebih lama dibandingkan mereka yang saling menyerang karakter masing-masing dan memperlakukan satu sama lain dengan tidak hormat.
“Pasangan menikah yang bahagia berperilaku seperti teman baik, karena mereka menangani konflik dengan cara yang lembut dan positif,” ujar Gibberman, terapis pasangan bersertifikat dengan metode Gottman, yang mengajarkan kliennya untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.
Cobalah keenam langkah berikut untuk membantu Anda berbicara dengan efektif terhadap pasangan Anda – dan menjadi lebih dekat dari sebelumnya.
1. Menjadi Pendengar Yang Aktif
“Banyak orang yang tidak mendengarkan apa yang pasangan mereka katakan selama berselisih pendapat karena mereka terlalu sibuk berpikir untuk membantahnya,” ujar Gibberman. Sebelum Anda mulai berselisih pendapat, sepakatlah untuk berbicara bergiliran: salah satu pihak akan berbicara dan yang lainnya mendengarkan tanpa menyela. Setelah Anda masing-masing telah berbicara, tunjukkan bahwa Anda memahami perasaan pasangan Anda: “Sangat masuk akal bagi saya jika engkau berpikir kita tidak menyimpan cukup uang, dan kamu marah.”
2. Komplain Tanpa Menyalahkan
Ingin agar suami Anda menghentikan kebiasaannya menaruh remote televisi di antara bantal dan sofa sehingga susah ditemukan? Bertanyalah dengan baik dan gunakan pernyataan “saya”. “Saya merasa frustrasi harus mencari remote setiap kali ingin menonton televisi. Saya ingin agar kamu menaruhnya kembali di laci meja jika sudah selesai menonton televisi.” Hindari pernyataan kritis dengan menggunakan “kamu”, seperti: “Kamu selalu menaruh barang-barang di sembarang tempat!”
3. Bertanggung-Jawab Atas Kontribusi Terhadap Masalah
Bertanggung-jawablah atas kontribusi Anda untuk masalah ini, berusahalah sekeras mungkin: “Saya seharusnya bicara dulu mengenai harga sofa ini denganmu sebelum membelinya. Mari kita mencari cara memotong pengeluaran sampai sofa ini terbayar lunas”. Menyangkalnya (“Saya tidak menghamburkan uang”) atau menyerang (“Kamu juga menghabiskan uang untuk membeli TV layar datar”) hanya akan membawa Anda untuk menyakiti perasaan dan membakar emosi pasangan.
4. Lupakan Masa Lalu
Saat Anda berada di tengah perselisihan, tetap fokus pada inti masalah. Jangan ungkit-ungkit masalah lama (“Kejadian ini sama seperti waktu kamu...”) karena bisa membangkitkan kemarahan pasangan Anda – belum lagi Anda menempatkan pasangan Anda secara defensif. Ditambah lagi melompat dari satu masalah ke masalah lain akan membuat Anda sulit untuk mencapai resolusi.
5. Ambil Time-Out
“Saat sebuah diskusi tidak berjalan dengan baik, banyak pasangan cenderung terus melanjutkan pertengkaran, dan membuatnya menjadi lebih buruk, bukannya lebih baik,” ujar Gibberman. Saat berikutnya Anda menjadi emosi di tengah konflik, hentikan diskusi selama 15 menit arau lima hari – sampai Anda tenang dan dapat berpikir jernih.
6. Tunjukkan Ucapan Syukur
Setiap hari, carilah kesempatan untuk mengakui hal-hal penting yang dilakukan pasangan Anda dengan benar, daripada mengomentari kekurangannya. Mengatakan hal-hal seperti “Daging itu enak sekali. Terima kasih untuk memasaknya menjadi makan malam kita” akan semakin memperkuat persahabatan dalam pernikahan Anda. Dan pada akhirnya akan mempermudah Anda menangani konflik.

Pentingnya Belajar Seni Menari Bagi Pernikahan

Sekalipun saya bukan orang yang suka menonton tv, tapi saya tidak bisa tidak memperhatikan episode Dancing With The Stars dimana menghadirkan Jennifer Grey, Donnie Osmond dan Hines ward saling berkompetisi.
“Bagaimana mereka bisa melakukannya?” demikian ucap saya pada Christie, istri saya penuh kekaguman. “Mereka begitu lentur, sangat anggun. Aku tidak bisa bayangkan tubuhku melakukannya.”
“Banyak berlatih dan bakat bawaan,” demikian jawab Christie.
“Aku hanya berpikir bahwa aku tidak bisa melakukannya, bahkan dengan berlatih. Dan dia adalah seorang pemain football?” keluh saya.
“Kamu harus ingat bahwa orang-orang ini mendedikasikan hidupnya untuk gerakan anggun.”
“Yah.. mungkin begitu.”
Dalam sebuah sesi konseling Pernikahan Intensif dimana saya bekerja dengan sepasang professional muda selama tiga hingga empat jam sesi, saya tidak bisa membantu tetapi berkaca dari acara tv popular tadi saya memperhatikan Jack memberikan komentar sinis kepada Debra istrinya. Dia membalasnya dengan sedikit kesadaran bahwa apa yang mereka lakukan adalah saling menyakiti – tidak untuk dibicarakan bahwa mereka telah gagal untuk membangun keintiman satu sama lin.
Jack dan Debra telah meraih keberhasilan professional yang cukup signifikan dan telah membangun keluarga dengan tiga orang anak yang masih kecil-kecil, yang kemudian berpisah dan mencoba konseling pernikahan yang sayangnya sebagai upaya yang terakhir. Sayangnya, ketika pasangan ini telah mengunjungi gereja secara teratur, membangun rumah yang indah, memulai keluarga dan memulai tabungan pension, mereka tidak mampu menari bersama secara emosional.
“Saudara-saudara,” ucap saya dalam sebuah sesi, “Apakah Anda menyadari bahwa anda seringkali saling memukul, bagaimana kalian terluka dan bagaimana caranya menghentikan tarian emosial jenis ini?
Keduanya menatap saya bingun.
“Yang saya ingin katakan adalah hubungan itu seperti menari. Kita harus benar-benar terhubung dengan pasangan kita. Kita harus melihat gerekannya, mengantisipasi tindakannya, memenuhi kebutuhannya dan memberikan kasih karunia  dan kebaikan dalam setiap interaksi. Setiap kali Anda menyerang pasangan Anda – tidak diragukan itu berasal dari rasa sakit dan terluka Anda – Anda mengganggu kemungkinan untuk benar-benar terhubung. Tarian emosional Anda berdua terhenti – seperti menginjak kaki pasangan Anda saat sedang menari.”
Aku memberi waktu agar perkataanku itu mengendap, melihat kesedihan di mata mereka. Mereka ingin mengahiri tarian mereka. Kita diciptakan untuk menarikan tarian emosional bersama. Namun ketikan kita terluka, kita ingin keluar. Hingga saatnya kita mengasingkan diri dan tidak ingin di dekati.
“Pertimbangkan dengan saya seni menari,” ucap saya kepada Jack dan Debra. “Sekalipun saya bukan ahli menari, saya tahu beberapa hal. Saya tahu bahwa Tuhan menciptakan pernikahan dan perayaan, dan mengharapkan kita untuk mau berkorban bagi pasangan kita.”
Saya membagikan ide ini. Untuk dapat menari dengan baik Anda perlu:
-         Mempercayai pasangan Anda.
-         Melepaskan kebencian.
-         Mengantisipasi gerakan pasangan.
-         Flesibelitas
-         Anggun
Saya tidak mengatakan bahwa tarian emosional sama persis dengan tarian secara fisik, ada beberapa kesamaan dan kita bisa belajar dari analogi ini.
Pertama, percayailah pasangan Anda. Secara khusus, saya ingin Anda percaya niat baik pasangan Anda. Saling mengingatkan bahwa Anda menjaga dia. Anda tidak inginkan hal lain selain yang terbaik untuk mereka. Percayailah bahwa dia tidak memikirkan hal lain selain yang terbaik untuk Anda.
Kedua, lepaskanlah kebencian. Jika Anda memiliki kemarahan dan permusuhan kepada pasangan Anda, perasaan itu akan menyusup dalam hubungan Anda dalam bentuk ucapan sinis, atau komentar menyakitkan. Jangan biarkan, atasi kemarahan Anda segera dan jujurlah. Anda tidak bisa menari secara emosional sambil menyimpan kepahitan.
Ketiga, antisipasi kebutuhan dan gerakan pasangan Anda. Untuk melakukan tarian emosional kita dituntut menjadi pengamat pasangan kita. Kita harus mengenal dia, apa yang dapat menyentuh mereka dan memotivasi mereka. Dia harus tahu bahwa Anda menghargai pribadinya yang unik dan persahabatan mereka.
Keempat, jadilah fleksibel. Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan Anda. Tapi Anda bisa mendapatkan banyak hal yang Anda butuhkan, dan lebih lagi dengan cara itu Anda mengembangkan rasa hormat dan kasih sayang yang tulus. Jadi, santai saja!
Terakhir, anggun. Anggun – ini adalah seni peradaban dimana Anda bertindak baik, memuji secara terbuka, penuh senyum dan membuat sesuatu lebih mudah bagi semua orang – hal ini akan membuat tarian Anda lebih baik.
Jadi ketika Anda melakukan latihan demi latihan, pandang mata pasangan Anda dan undang dia untuk turun ke lantai dansa. Lakukan yang terbaik yang Anda bisa lakukan di lantai dansa, ciptakan musik Anda dan nikmatilah hubungan Anda.

7 Resep Pernikahan Bahagia

Memang, beberapa pasangan sepertinya harus bekerja lebih keras dalam menjalankan pernikahan mereka dibandingkan pasangan lainnya, namun masih merupakan hal yang mungkin untuk memiliki pernikahan yang sangat bahagia. Saya menemukan 7 resep rahasia untuk menciptakan pernikahan bahagia.
1. Komunikasi

Pasangan perlu berbicara terbuka satu sama lain di dalam pernikahan agar dapat berjalan dengan baik. Jika Anda berdua menyembunyikan hal-hal satu sama lain atau tidak membicarakan apa yang mengganggu Anda, maka kecurigaan dan kemarahan cenderung dibangun di sana. Kemarahan yang terpendam dan ketidakpercayaan dapat meletus menjadi kekacauan yang buruk yang mungkin sulit untuk dibereskan.

2. Tawa

Banyak orang yang mengatakan bahwa tawa merupakan obat terbaik dan saya setuju dengan hal itu. Saya dan suami selalu menertawakan sesuatu yang terjadi di hari itu. Kami belum pernah melalui hari tanpa menertawakan sesuatu di hari itu. Terkadang sangatlah baik untuk menertawakan diri Anda sendiri. Jangan terlalu sensitif mengenai apa saja atau Anda akan menemukan bahwa diri Anda akan lebih banyak merengut dibandingkan tertawa.

3. Kepercayaan

Saling percaya satu sama lain dapat menghilangkan kemungkinan timbulnya keraguan dalam banyak bidang di dalam pernikahan, seperti masalah uang, kesetiaan, atau bahkan penilaian pada situasi tertentu. Setiap orang harus saling mempercayai satu sama lain sebelum mereka mengucapkan janji pernikahan. Sangatlah penting untuk mempertahankan tingkat kepercayaan yang tinggi sepanjang pernikahan untuk menjadikan kehidupan bersama sebagai pengalaman yang lebih menyenangkan.

4. Persahabatan

Saya pikir penting bagi pasangan menikah untuk memiliki hubungan persahabatan yang erat, serta kehidupan cinta bersama. Sebenarnya jauh lebih sulit untuk mencintai seseorang yang tidak Anda sukai, namun dengan adanya persahabatan, cinta akan semakin terbangun dengan sendirinya di dalam pernikahan.

5. Cinta

Tidak semua pernikahan dibangun di atas cinta, namun cinta dapat menjadi bahan utama untuk sebuah pernikahan yang benar-benar bahagia. Ketika Anda mengasihi satu sama lain, sangatlah mungkin untuk melakukan hal-hal yang membuat pasangan Anda merasa baik, memberikan dukungan saat diperlukan, dan melakukan hal-hal yang lahir dari hati bukan karena kewajiban.

6. Kompromi

Anda tidak harus memiliki segalanya dengan cara Anda dan pasangan Anda pun tidak perlu demikian. Selalu bersedia untuk memberi setiap saat. Pernikahan adalah hubungan yang memberi dan mendapatkan. Tidak ada alasan mengapa Anda berdua tidak dapat membuat pengorbanan saat ini dan membuat pasangan Anda bahagia. Jika saya selalu mendapatkan apa yang saya inginkan, tidak hanya akan membuat saya merasa bosan tapi juga merasa tidak enak karena merampas kebahagiaan pasangan saya.

7. Pengampunan

Jika Anda tidak bisa memaafkan satu sama lain, maka bagaimana Anda dapat mempertemukan perbedaan Anda? Argumen terjadi di antara dua pihak, tak peduli seberapa besar mereka saling mengasihi, namun pasangan seharusnya mampu saling mengampuni sebelum matahari terbenam.

20 Cara Membangun Cinta Yang Tak Lekang Oleh Waktu

Pernikahan yang berhasil dan hubungan cinta itu sendiri semuanya memerlukan tindakan yang praktis dan sederhana seperti percakapan yang sederhana dan bahasa tubuh yang sederhana. Keberhasilan dalam cinta dan pernikahan tergantung dari akumulasi langkah-langkah sederhana ini untuk menciptakan landasan membangun cinta yang tak lekang oleh waktu. Kunci yang menentukan pernikahan yang sukses sangatlah mudah untuk dipahami, namun banyak pasangan yang mengalami kesulitan untuk mempraktekkannya di dalam hubungan mereka. Berikut adalah 20 cara praktis dan sederhana untuk membantu Anda mengokohkan hubungan dan mulai membangun cinta yang tak lekang oleh waktu.
1. Menjadi penyemangat nomor satu bagi pasangan Anda. Dukung pasangan Anda dengan cara apapun yang Anda bisa. Biarkan pasangan Anda tahu betapa pentingnya dirinya – bagi Anda dan juga bagi seluruh dunia.

2. Kompromi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di dalam pernikahan. Tak seorangpun yang bisa mendapatkan segala yang diinginkannya dengan caranya sendiri. Diskusikan bagaimana Anda berdua membuat keputusan. Tetapkan rencana untuk menghadapi isu-isu penting sampai Anda berdua dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan.

3. Bawalah beban pernikahan Anda dengan empat bahu, jangan hanya dua. Belajarlah untuk merasakan saat pasangan Anda membutuhkan bantuan, bahkan ketika ia tidak meminta pertolongan. Selalu memberikan pertolongan seharusnya menjadi kebiasaan yang akan membuat Anda merasa dan bertindak bagaikan sebuah tim pemenang yang solid.

4. Sebagai pasangan, Anda seharusnya membicarakan mengenai apa saja dan semua hal. Di dalam pernikahan yang sukses tidak ada rahasia sama sekali.

5. Jangan pernah pergi tidur dalam keadaan marah. Bicarakan terlebih dahulu dan selesaikan masalah sebelum Anda beranjak tidur. Anda mungkin akan menghabiskan malam yang panjang untuk membicarakan hal itu sebelum tidur, namun masalah Anda berdua telah teratasi.

6. Jaga emosi Anda saat membicarakan masalah-masalah yang sensitif. Diskusi sensitif ini mudah diperdebatkan dan seringkali cepat memancing emosi. Jangan biarkan emosi Anda mengganggu jalannya percakapan terbuka yang penting untuk membahas segala hal.

7. Hubungan yang berhasil bicara tentang saling mengasihi dan saling menghargai. Kebiasaan dapat dibentuk baik untuk kebaikan maupun untuk keburukan. Jadi, mengapa Anda tidak mengusahakan untuk memiliki kebiasaan yang selalu memperlakukan pasangan Anda sebagaimana Anda ingin diperlakukan? Buatlah karakteristik ini menjadi denyut nadi dalam pernikahan Anda.

8. Hormati individualitas dari pasangan Anda. Pasangan Anda adalah individu yang kompleks dengan banyak kepentingan, ide, keinginan, kebiasaan, dan pengalaman. Jangan batasi kemampuan pasangan Anda.

9. Jangan marah atau cemburu ketika orang yang Anda cintai ingin sendirian. Jika pasangan Anda merasakan ketidaksenangan Anda, ia akan mengambil kesempatan untuk menyendiri atau akan akan membenci Anda karena menyangkali kebutuhan dasar tersebut. Ingatlah, kebutuhan mutlak untuk memiliki privasi dan waktu untuk sendiri merupakan kecenderungan dasar dari setiap manusia.

10. Pasangan menikah yang berhasil memahami bahwa merawat diri mereka sendiri tidaklah cukup. Mereka juga harus mengusahakan kesehatan pasangan mereka dengan baik. Untuk hidup bersama “sampai maut memisahkan” membutuhkan perhatian bersama akan kesehatan yang baik, termasuk dorongan untuk menjalani pengobatanyang tepat, memeriksakan kesehatan fisik secara teratur, dan cukup tidur serta olahraga.

11. Bicara tentang kesehatan, perhatikanlah apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Makanlah banyak buah segar, sayuran dan biji-bijian, kurangi konsumsi garam, gula, tepung, pewarna, penyedap buatan, makanan berlemak, nikotin dan alkohol. Saat Anda merasa sehat, Anda dapat memberikan yang terbaik untuk hubungan Anda.

12. Tersenyum dan tertawalah bersama sesering mungkin. Ingatlah, dibutuhkan lebih banyak otot untuk cemberut daripada tersenyum. Simpan energi Anda untuk tersenyum pada pasangan Anda dan bukannya mengerutkan kening. Senyuman adalah ekspresi paling sederhana namun memiliki efek yang paling dahsyat.

13. Saling menyentuh satu sama lain beberapa kali dalam sehari merupakan sebuah norma dalam pernikahan yang berhasil. Saling bergandengan tangan ketika Anda berjalan-jalan atau memberikan pelukan spontan sambil berkata, “Aku mencintaimu dan selalu ingin berada di dekatmu.” Jadi, temukan cara untuk menyentuh pasangan Anda setidaknya sepuluh kali dalam sehari.

14. Berpelukan di kala tidur. Nikmatilah bagaimana Anda menyerap kehangatan dan keamanan yang Anda berdua rasakan satu sama lain.

15. Gunakan sentuhan lembut sebagai bahasa cinta untuk berkomunikasi dan memperkuat cinta Anda. Sentuh pasangan Anda ketika Anda memujinya. Kebiasaan kecil ini akan memberikan kepastian kepadanya bahwa Anda selalu memperhatikan kualitas terbaik dari pasangan Anda.

16. Hubungan yang sukses selalu dipenuhi dengan hal-hal yang menarik, penuh kejutan dan jarang membosankan. Jangan selalu melakukan sesuatu yang bisa ditebak. Usahakan untuk memenuhi harapan pasangan Anda. Variasi adalah bumbu di dalam kehidupan.

17. Mengakui keberadaan pasangan Anda baik ketika Anda hendak pergi maupun ketika Anda sedang bersamanya. Tak peduli seberapa sibuknya Anda, berhenti sejenak dan berbagilah ciuman hangat berdua. Jika Anda sedang menelepon ketika ia pulang, segera tutup telepon Anda. Buatlah kebersamaan Anda menjadi sedemikian hebat sehingga seberat apapun hari yang Anda berdua lalui, semuanya akan terlupakan begitu saja.

18. Mengirim surat cinta atau email romantis kepada pasangan Anda. Lakukan itu ketika ia tidak menyangka Anda akan melakukannya. Berikan kejutan kepada pasangan Anda. Meluangkan waktu untuk membuat kata-kata betapa berartinya pasangan bagi Anda merupakan hadiah yang terbaik.

19. Ini bukan soal “uang kamu dan uang saya”. Dalam pernikahan yang sukses, yang ada adalah uang KITA. Jadilah satu tim dalam masalah keuangan. Bayarlah tagihan bersama-sama. Tidak berarti Anda harus duduk bersama-sama untuk membayar tagihan, namun Anda berdua perlu tahu persis tagihan apa saja yang ada, apa yang dibayar, dan komitmen keuangan seperti apa yang perlu Anda lakukan.

20. Ingatlah selalu bahwa orang yang Anda cintai juga seorang manusia biasa. Dalam masa penuh tantangan dan kekecewaan, lakukan yang terbaik untuk berbelaskasihan dan memaafkan.

Berikan Lima Belas Menit Saja!

Amsal 12:18
Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
Tahukah Anda, bahwa jika Anda meluangkan lima belas menit setiap hari dengan pasangan Anda dapat memperpanjang lima belas tahun atau lebih pernikahan Anda.
Jika Anda bertanya pada sekelompok orang, apa yang mereka rasa dapat menolong pernikahan mereka, maka jawaban mereka biasanya adalah komunikasi. Membongkar lebih lanjut komunikasi seperti apa yang menurut mereka berarti, jawabannya bisa sangat bervariasi.
Benar-benar saling mendengarkan satu sama lain.” (Yang sering diartikan “dia tidak pernah benar-benar mendengarkan apa yang saya katakan!”)
Sebuah pembicaraan yang tidak berakhir dengan pertengkaran.”
“Tidak harus mendengarkan hal yang sama berulang-ulang lagi.”
Mampu untuk berbagi isi hati tanpa harus merasa diabaikan, diejek, atau harus dikoreksi.”
Daftar di atas dapat terus bertambah, Anda pun bisa memasukkan apa yang menjadi deskripsi komunikasi dalam pernikahan Anda.
Ketika seseorang mengatakan bahwa mereka membutuhkan komunikasi yang labih baik, apa yang mereka maksudkan sebenarnya adalah mereka membutuhkan cara komunikasi yang lebih baik, yang artinya mereka ingin di mengerti dan di pahami tanpa rasa takut, ditolak ataupun konflik.
Inti permasalahan
Di “The Marriage Clinic” (Klinik Pernikahan), John Gottman, Ph.D meneliti tentang apa yang menjadi penyebab perceraian banyak pasangan. Dia menyimpulkan “Meringkas hasil riset ini, 'Merasa tidak dicintai' adalah alasan paling umum mereka yang ingin bercerai (67% adalah wanita).. dan sensitifitas yang diremehkan (59% pria dan wanita).. Kami harus menyimpulkan bahwa kebanyakan pernikahan berakhirdisebabkan karena salah satu pasangan atau keduanya merasa tidak disukai, dicintai dan dihormati.”
Tentu saja gejalanya dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari masalah keuangan hingga permasalahan di kamar tidur, tetapi akarnya adalah sama. Pria atau wanita yang merasa tidak dicintai, dihormati atau disukai seringkali menemukan dirinya berharap untuk mengakhiri hubungan pernikahannya.
Bagaimana berbicara tanpa harus berakhir pertengkaran
Terkadang cara terbaik untuk belajar komunikasi dengan cara positif adalah memulai pembicaraan diluar hal-hal yang sering menjadi permasalahan. Hal ini bukan berarti menghindari konflik. Namun sebuah cara untuk memahami pasangan Anda dengan lebih baik. Lakukan pembicaraan dengan pasangan Anda tentang apa yang ia alami hari itu dan belajarlah mendengarkan dengan tulus.
Lima belas menit saja!
Jika sepasangan suami istri mau menghabiskan sedikitnya lima belas menit sehari saja untuk berbagi cerita satu sama lain, maka dalam waktu singkat pemahaman satu sama lain akan semakin baik.
Cerita dapat berupa apa saja, pengalamannya di hari itu, sesuatu yang mengganjal di masa lalu atau hubungannya dengan orangtua atau saudaranya dulu. Dengan mencoba memahami sudut pandangnya, caranya berpikir, dan melihatnya atau mendengarkan caranya merespon terhadap suatu keadaan, maka Anda bisa mengenalnya lebih baik.
Ketika fakta dan perasaan, kedua hal itu diceritakan bersama, maka kehidupan dibagikan. Pemahaman yang lebih mendalam satu sama lain akan mulai terbangun. Komunikasi akan menjadi sesuatu yang lebih mendalam daripada sekedar kata-kata. Maka ketika mereka mengalami kesulitan dalam kehidupan, keduanya dapat berdiskusi dalan saling pengertian yang sebanding dan saling menghormati satu sama lain. Kehidupan ini memang tidak selalu indah dan sempurna, namun pasangan yang mau menyediakan waktu satu sama lain dapat melewatinya bersama-sama dengan saling pengertian dan kasih. Mari sediakan waktu, telinga dan hati untuk mendengarkan pasangan Anda.

Satu Langkah Lagi

Hari itu Lisa baru saja pulang dari sekolah. Jarak dari sekolah ke rumahnya hanya sekitar 1 jam dengan berjalan kaki, walaupun sebenarnya ada angkot yang bisa membawanya langsung ke rumah hanya dalam waktu 15 menit.
Tapi memang terkadang Lisa senang untuk berjalan kaki pulang ke rumah. Apalagi kalau sedang memikirkan sesuatu, saat berjalan kaki itulah yang sering dipakainya untuk merenung sekaligus memanjatkan doa di hadapan Tuhan (tentu saja Lisa tidak berjalan sambil memejamkan mata).

Ditambah lagi sebagai anak kost, dengan uang bulanan yang sangat pas-pasan, hari itu memang keuangan Lisa sedang pas-pasan. Jadi mau tak mau Lisa pun memutuskan untuk pulang berjalan kaki. Dalam perjalanan itu, sambil melihat mobil yang lalu-lalang, tanpa terasa setengah jam sudah berlalu. Dan kelelahan mulai mendera diri Lisa.

Ingin rasanya Lisa beristirahat di pinggir jalan sekedar melepas lelah, tapi perutnya ternyata tidak bisa diajak kompromi. Lisa memang belum makan siang hari itu. Jadi serba salahlah waktu itu. Mau beristirahat, perut Lisa kelaparan. Tapi meneruskan langkahpun rasanya kakinya sudah berat sekali. Apalagi jalur jalan kaki dan jalur angkot itu beda, sehingga di jalan yang Lisa lalui tak ada angkot yang bisa dinaikinya untuk bisa sampai langsung ke rumah.

Dalam kelelahannya, Lisa berseru kepada Tuhan, “Tuhan, aku capek! Aku lelah... mana laper lagi...” lalu dengan lembut, Tuhan hanya menjawab, “Anak-Ku, setiap langkahmu itu berarti. Satu langkah yang kamu ambil membuatmu lebih dekat satu langkah dari rumah.”

Lisa pun langsung termenung mendengar suara lembut itu. Benar juga, kalau dia beristirahat sekarang, semakin lama waktu yang dibutuhkannya untuk sampai di rumah. Akhirnya, Lisa pun memutuskan untuk meneruskan langkah walaupun berat. Dan sepertinya, sepanjang sisa perjalanan itu, Tuhan terus menyemangati dirinya dan berkata, “Ayo anak-Ku, satu langkah lagi! Satu langkah lagi!!!” Dengan semangat Lisa pun terus melangkah dan akhirnya bisa tiba di rumah walaupun dengan susah payah.

Kisah ini sederhana namun mengandung makna yamg sangat dalam. Di dalam hidup ini, sepanjang kita mempunyai tujuan, tetaplah bertekad untuk terus melangkah maju apapun yang terjadi. Sesulit apa pun jalan yang harus ditempuh, seberat apapun masalah yang sedang dihadapi, sepanjang kita terus melangkah maju, kita akan selangkah lebih dekat dengan tujuan. Dan kita, KITA TIDAK BOLEH MENYERAH!!!

Senin, 25 Juli 2011

Tolong Jangan Bangunkan Dia!
Sunday, 22 May 2011 12:47

Ada seorang gadis kecil berdiri di pinggir keramaian selagi ayahnya memberikan suatu kesaksian tentang apa yang telah diperbuat Tuhan Yesus dalam hidupnya. Dia menyaksikan bagaimana Tuhan telah menyelamatkan dia dan menarik dia dari gaya hidupnya sebagai seorang pemabuk.

Pada hari itu ada seorang sinis yang berdiri di antara kerumunan tersebut yang tidak tahan lagi mendengar segala omong kosong tentang agama tersebut. Dia berteriak, "Kenapa anda tidak duduk dan diam saja, orang tua. Anda hanyalah bermimpi."

Tak beberapa lama, orang skeptik ini merasa ada tarikan di lengan jaketnya. Dia menoleh ke bawah dan ternyata itu adalah gadis kecil ini. Anak itu menatapnya lekat-lekat dan berkata, "Tuan, itu adalah ayah saya yang anda bicarakan. Anda mengatakan ayah saya seorang pemimpi? Biar saya ceritakan kepada anda tentang ayah saya.

"Ayah saya dulu seorang pemabuk dan malam-malam pulang ke rumah, dan memukuli ibu saya. Ibu menangis sepanjang malam. Dan Tuan, kami tidak memiliki pakaian-pakaian bagus untuk dipakai karena ayah saya membelanjakan seluruh uangnya untuk whiski. Kadang-kadang saya bahkan tidak memiliki sepatu untuk dikenakan ke sekolah. Tapi lihatlah sepatu dan baju ini! Ayah saya mempunyai pekerjaan yang baik sekarang!".

Lalu sambil menunjuk ke suatu arah, dia mengatakan, "Apakah anda melihat seorang wanita yang sedang tersenyum di sana? Itu adalah ibu saya. Dia tidak menangis sepanjang malam lagi sekarang. Sekarang dia menyanyi."

Kemudian suatu pukulan yang telak tiba. Anak itu berkata, "Yesus telah merubah ayah saya. Yesus telah merubah rumah kami. Tuan, jika ayah saya sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan dia!"

Kondisi Ekstrem

 
Bacaan: 2 Timotius 3:1-9
Bagi Anda yang cukup jeli memperhatikan kondisi cuaca, sekitar satu tahun terakhir ini kita akan mendapati cuaca yang sangat ekstrem. Perubahan cuaca terjadi begitu cepat, hujan dan panas bisa datang beberapa kali dalam sehari, dan pergantian cuaca tidak dapat diprediksi lagi. Merebaknya berbagai jenis penyakit seperti influenza, sakit kepala, diare, dan tifus menghinggapi banyak orang, juga dikaitkan dengan pengaruh cuaca ekstrem ini. Agar tubuh tetap fit, Anda perlu beristirahat dengan cukup, memperhatikan gizi makanan, mengonsumsi suplemen dan vitamin bila perlu, dan menjaga agar jangan sampai kurang minum.
Bila kondisi ekstrem terjadi atas cuaca, hal yang tidak kalah ekstremnya juga dapat kita lihat dari perilaku manusia yang hidup di akhir zaman ini. Kondisi yang telah dinubuatkan dalam Alkitab ini meliputi: akan datang masa yang sukar, manusia semakin egois, cinta uang, berontak terhadap orangtua, tidak tahu berterima kasih, memungkiri kekuatan ibadah, dan masih banyak lagi. Perubahan ekstrem dari perilaku manusia ini melanda semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Mungkin Anda adalah salah satu orang yang heran mengapa perilaku anak-anak zaman sekarang semakin aneh, atau semakin jarangnya ucapan terima kasih dan penghormatan diberikan, seperti lazimnya perilaku anak-anak pada 10- 20 tahun yang lalu. Namun, setelah membaca apa yang tertulis dalam Alkitab, mungkin keheranan Anda bisa terjawab.
Sebagai umat Tuhan, selain menjaga kondisi fisik Anda berkaitan dengan cuaca yang ekstrem, marilah kita senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan dan tetap berjalan sesuai firman dan kehendak-Nya. Jagalah agar jangan sampai ciri-ciri manusia di akhir zaman, tidak didapati dalam diri Anda. Selamat melanjutkan aktivitas dalam penyertaan Tuhan.