Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Minggu, 22 Mei 2011

Terobosan Baru Nuklir Cina

Terobosan Baru Nuklir Cina

E-mail Print PDF
kedaiberita.com - Para ilmuwan Cina telah membuat terobosan dalam teknologi pengolahan ulang bahan bakar bekas yang berpotensi memecahkan masalah pasokan uranium Cina, demikian dilaporkan televisi pemerintah, Senin (3/1/11).

Teknologi, yang dikembangkan dan diuji di Pabrik No.404 Perusahan Nuklir Nasional Cina di gurun Gobi di provinsi terpencil Gansu, memungkinkan penggunaan kembali bahan bakar teradiasi dan mampu meningkatkan tingkat penggunaan bahan uranium di pembangkit nuklir 60 lipat.

"Dengan teknologi baru, sumber daya uranium yang terdeteksi di Cina dapat digunakan untuk 3.000 tahun," seperti dilaporkan Televisi Pusat Cina.

Cina, serta Perancis, Inggris dan Rusia, secara aktif mendukung daur ulang sebagai alat untuk pengelolaan bahan bakar bekas radioaktif tinggi dan sebagai sumber bahan fisil untuk pasokan bahan bakar nuklir di masa depan.

Tapi ilmuwan independen berpendapat bahwa aplikasi komersial pemrosesan kembali bahan bakar nuklir selalu terhambat oleh biaya, teknologi, risiko proliferasi dan tantangan keamanan.

Cina memiliki 171.400 ton sumber daya uranium, terutama di delapan provinsi - Jiangxi, Guangdong, Hunan, Xinjiang, Mongolia, Shaanxi, Liaoning dan Yunnan.

Cina merencanakan dorongan besar menjadikan kekuatan nuklir dalam upaya untuk menggantikan batubara, bahan bakar fosil paling kotor. Sekarang memiliki 12 reaktor bekerja dengan 10,15 gigawatt dari total kapasitas pembangkit.

Cina telah menetapkan target resmi 40 gigawatt (GW) dari kapasitas pembangkit nuklir yang terpasang pada 2020, tetapi pemerintah mengatakan target bisa berlipatganda dari tujuan, sekitar 80 GW sebagai perluasan lebih cepat dan menjadi salah satu solusi lebih baik untuk mencapai pengurangan emisi.

“Dengan demikian, China memerlukan sumber lebih dari 60 persen uranium yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dari luar negeri pada tahun 2020, bahkan jika negara bergerak maju dengan rencana ekspansi nuklir sederhana nuklir,” kata peneliti Cina.(reuters/dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar