Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Kamis, 29 September 2011

31 hal yang membuat cewe tersenyum

1. Jangan memeluk temannya atau temanmu dimana hal itu bisa membuatnya merasa ditinggalkan.
2. Pegang tangannya pada setiap kesempatan... meskipun hanya sedetik saja.
3. Peluk dia dari belakang.
4. Tinggalkan pesan suara untuk dia untuk membangunkan dia dari tidurnya.
5. Bercanda -canda dengan dia.
6.Jangan pergi jalan-jalan dengan mantanmu jika dia sedang tidak bersama kamu, kamu mungkin tidak mengetahui betapa menyakitkannya hal itu bagi dia.
7. Jika kamu sedang berbicara dengan seorang Cewe lain , setelah kamu selesai berbicara, berjalanlah dan peluklah dia serta ciumlah dia... Tunjukkan pada dia bahwa dia milikmu dan mereka bukan apa-apa.
8. Tuliskan dia sebuah catatan atau telepon dia hanya untuk sekedar menyapanya... dan tidak hanya pada saat malam hari setelah kamu bepergian dengan Cewe-Cewe lain.
9. Perkenalkan dia pada teman-temanmu... sebagai kekasihmu.
10. Bermain dengan rambutnya.
11. Gendong dia.
12. Merasa kesal apabila ada Cowo lain memegang-megang dia dan dia tidak menyukainya.
13. Buat dia tertawa, jika kamu bisa membuat dia tertawa. kamu bisa membuat dia melakukan apa saja.
14. Biarkan dia tertidur lelap di dalam pelukanmu.
15. Jika dia marah padamu, cium dia.
16. Jika kamu sayang pada dia, katakan.
17. Setiap Cowo harus memberikan Cewe mereka 3 benda: boneka binatang (dia akan membawanya dan memeluknya setiap kali dia akan tidur), perhiasan (dia akan menyimpannya dengan baik-baik untuk selamanya), dan baju yang dimiliki sang Cowo (dia akan memakainya ketika tidur).
18. Perlakukanlah dia sebagaimana biasanya, meskipun sedang berkumpul dengan teman-teman.
19. Tataplah kedua matanya dan tersenyumlah pada dia.
20. Pergi jalan-jalan dengan dia tiap akhir pekan.
21. Cium dia di bawah guyuran hujan
22. Jika kamu sedang mendengarkan musik, biarkan dia ikut mendengarnya bersama kamu.
23. Ingat hari ulang tahunnya dan belikan dia sesuatu, meskipun itu sederhana dan tidak mahal, itu adalah pemberian dari KAMU. Itu berarti segalanya bagi DIA.
24. Ketika dia memberikan hadiah pada hari ulang tahunmu, atau pada saat-saat tertentu, ambillah dan katakan pada dia bahwa kamu menyukainya, meskipun sebenarnya tidak (hal itu akan membuatnya senang).
25. Cewe tidak butuh pembicaraan lewat telepon yang panjang dan berjam-jam tiap malam, yang terpenting adalah bisa mendengar suara kamu meskipun hanya sekedar sapaan atau 'halo?'.
26. Berikan dia apa yang dia mau.
27. Hargai setiap hal kecil... itu biasanya berarti besar.
28. Katakan pada dia bahwa dia cantik atau menarik, dia perlu tahu bahwa dandanannya tidak sia-sia.
29. Pergi jalan-jalan bersama dia setiap kali kamu nganggur dan kamu harus siap mengajak kekasihmu jalan-jalan kapan saja.
30. Jika kamu perhatian pada dia... TUNJUKKAN!
31. Kasih duit segepok. wkwkwkkkkk

Selasa, 06 September 2011

Hidup, Semangat dan Perjuangan

Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya. Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang.
Awalnya, aku tidak peduli….sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil.
Oh Tuhan…Kakinya tidak menapak pada “pancatan” (aku ga tahu apa namanya) sepeda motor. Kakinya hanya menggantung kecil ….kira-kira hanya berjarak 40 cm dari pangkal pahanya. Diujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersih…dan arah sepatu itu terbalik…ujung jari yg seharusnya ke depan…ini justru ke belakang.
Sejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. Walau keadaannya seperti itu, dia tetap semangat bekerja. Dia tidak meminta-minta. Dia tidak berpakaian kusut supaya dikasihani, tapi justru berpakaian rapi dan bersepatu. Dan dia bekerja sampai semalam ini (pkl 21.30)
Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku….
Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu? Aku lebih sempurna secara fisik. Lebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah segala yang aku miliki. Sering kali aku memoles diri supaya dikasihani…menempatkan diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberat…memasang muka masam…dan putus asa untuk berusaha.
Tapi…seorang bapak yang tidak kukenal …malam ini telah mengajar aku … bahwa apapun keadaan diri kita, jangan kita berputus asa. Semua ada jalan…asal kita mau berusaha. Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani.

Kesempatan dalam Kehidupan

Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.
***
Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.
ps. “Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab, siapa tahu, pintu itu tak mengetuk dua kali.” (Hilman, Lupus I)

Cinta Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya. Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Menjadi Pemimpin Masa Depan

Menjadi Pemimpin Masa Depan

Pemimpin besar tidak serta-merta dilahirkan. Pengusaha, presiden, bahkan pemenang Nobel sekalipun, tidak akan langsung mendapatkan apa yang mereka miliki—mereka berusaha keras sepanjang hidupnya untuk mencapai cita-citanya. Kerbehasilan yang telah mereka capai bermula dari langkah-langkah kecil yang di kemudian hari menghasilkan lompatan besar.
Keterbatasan fasilitas yang dimilikinya, membuat Medco hanya dapat memenangkan tender-tender kecil pemasangan pipa di tahun-tahun awal berdirinya. 1981 merupakan tahun penting bagi Medco. Pada tahun tersebut, Arifn memberanikan diri mulai masuk proyek pemasangan pipa berskala besar. Beberapa strategi ia terapkan agar dapat memuluskan proyek tersebut, salah satunya mengambil rekanan perusahaan asing dalam pelaksanaan proyeknya. Sementara perusahaan asing tersebut juga mendapatkan kompensasi berupa nilai kontrak, Arifn meminta pembagian keuntungan bagi perusahaannya berupa peralatan pemasangan pipa dari perusahaan asing tersebut. Proyek tersebut pun terselesaikan dengan sukses,  dan  Medco  berhasil  memperoleh  peralatan  yang  dibutuhkannya untuk proyek-proyek selanjutnya.

Medco pun kemudian lebih mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dalam memperebutkan proyek–proyek berskala besar. Suatu saat, Medco pernah mendapatkan tender mengebor sumur gas di Sumatera Selatan. Pada awalnya, Medco akan disandingkan dengan sebuah perusahaan Amerika dalam pelaksanaan proyek tersebut. Akan tetapi rencana tersebut gagal dan Medco harus menjalankan proyek tersebut sendiri. Tentu saja hal ini menjadi tantangan yang berat bagi Medco yang waktu itu tergolong masih merangkak sebagai sebuah perusahaan. Namun Arifn menjalani tantangan tersebut. Ia terbang ke Amerika untuk membeli peralatan pengeboran hanya bermodalkan ’bahasa Inggris Tarzan’ dan uang US$300.000. Hasilnya, ia meneken kontrak yang sangat riskan: pihak penjual meminta peralatan yang bernilai US$ 4.000.000 dibayar dalam waktu dua minggu, atau uang muka US$300.000 yang telah Arifn berikan akan hangus. Medco terpaksa menerima syarat itu karena daya tawarnya lemah.
Dengan beban pikiran yang berat, dan dana yang menipis, Arifn terbang pulang ke Indonesia. Ia pulang dengan pesawat ekonomi yang paling murah, sehingga harus berkali-kali transit di berbagai bandara. Begitu panjangnya perjalanan tersebut, ia pun langsung jatuh sakit setibanya di Indonesia. Beruntunglah di ambang batas perjanjian pembelian peralatan tersebut, Medco mendapat bantuan dana dari Pemerintah. Alat pengeboran yang dibutuhkan pun terbeli dan proyek pun kemudian bisa berjalan sesuai waktu yang ditentukan Pemerintah.
Tahun 1990 merupakan tahun awal kemandirian Medco. Untuk pertama kalinya, Arifn dapat membeli sumur minyak di Tarakan, Kalimantan Timur, seharga US$ 13.000.000. Sumur itu mampu memproduksi minyak mentah sebanyak 4.000 barrel per hari (bph). Lima tahun kemudian, Medco kembali membeli sebuah sumur minyak. Kali ini yang dibeli adalah sumur minyak tertua milik ExxonMobil, PT. Stanvac Indonesia. Sumur minyak tersebut dapat memproduksi minyak mentah sebanyak 80.000 bph. Inilah prestasi Arifn yang paling gemilang. Dengan pembelian sumur tersebut, PT. Stanvac tidak lagi dikuasai oleh asing, perusahaan minyak tertua di Indonesia itu telah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Di tahun berikutnya, Medco menggenjot produksinya. Hasilnya, satu sumur saja bisa menghasilkan 320 juta barel minyak. Setelah cukup sukses di bidang perminyakan, Arifn dengan Medco-nya pun merambah ke sektor gas alam. Kini, Medco telah menjadi perusahaan migas nasional yang sangat berpengaruh.

Siapkah Saya Menjadi Seorang Pemimpin Di Masa Depan?

Siapkah Saya Menjadi Seorang Pemimpin Di Masa Depan?
   Oleh : Irish Kiseki



Senin, 21 Maret 2011 11.40 WIB
(Vibizmanagement - Leadership) - Pertanyaan seperti ini merupakan suatu pertanyaan yang mungkin menggelitik sebagian orang. Pemimpin pada masa globalisasi ini dapat dikatakan sebagai pemimpin masa depan. Mengapa ? Karena pergolakan yang terjadi pada masa-masa sekarang ini begitu sangat cepat terjadi.

Siapa yang dapat memprediksi akan terjadi suatu pergolakan yang terjadi di negara-negara timur tengah  dan Africa ? Tidak ada. Masa pemerintahan Husni Mubarak yang sudah berlangsung sedemikian lamanya akhirnya dapat di lengserkan oleh rakyatnya sendiri, akibat ketidak puasan yang dialami oleh rakyat Mesir itu sendiri. Bila Presiden Husni Mubarak mulai kehilangan arah dan lebih mementingkan akan kepentingan pribadi atau golongannya , maka itu berarti beliau telah kehilangan akan arti dari seorang pemimpin yang sebenarnya.

Pemimpin yang dikatakan siap untuk masa depan adalah seorang pemimpin yang mau bekerja lebih keras lagi  dibandingkan dengan rata-rata dari orang biasa bekerja. Seorang pemimpin memiliki keputusan sendiri untuk memilih apakah dia mau menjadi seorang ‘pemimpin yang besar’ bagi masa depan, atau hanya sebagai seorang pemimpin yang biasa saja atau dalam skala ‘pemimpin kecil’. Pengelolaan waktu yang efisien merupakan perbedaan utama antara ‘pemimpin besar’ dengan ‘pemimpin kecil’. Pemimpin kecil akan berhenti manakala dia kelelahan dan merasakan kantuk. Sementara pemimpin besar akan terus memacu kerjanya lebih kencang. Dia akan bekerja keras dengan harapan orang-orang akan ikut bekerja demi mencapai tujuan bersama yang akan memberi keuntungan orang banyak.

Untuk seseorang dapat menjadi pemimpin di masa depan, kuncinya adalah dia harus mau untuk bekerja dengan kurun waktu yang lebih lama dari pemimpin biasa lakukan. Waktu merupakan elemen yang paling terpenting dan paling signifikan dalam kehidupan seorang pemimpin. Ada sebuah kata-kata bijaksana yang mengatakan : bahwa jika seorang pemimpin mau pekerjaan nya diselesaikan secara baik dan sukses, maka berikanlah pekerjaan itu kepada seorang yang sibuk yang  aktif dan menghargai waktu dan menyadari akan kegunaan waktu serta siap untuk menerima dengan menggunakan se efisiensi mungkin waktu yang berikan kepadanya. Kemalasan, kurangnya inisiatif dan kreaktivitas merupakan musuh-musuh terburuk pada diri seorang pemimpin. Bila seorang pemimpin mampu dan mau untuk bekerja keras, memiliki misi dan tujuan yang kuat, dan mau untuk bekerja keras tanpa mengenal batasan waktu untuk mewujudkan keuntungan yang maksimal, maka orang tersebut layak menjadi seorang pemimpin dunia.

Seorang pemimpin dunia adalah seorang pemimpin yang mampu mengidentifikasi kebutuhan akan anak buahnya/rakyatnya untuk kemudian memenuhi kebutuhan itu semua secara benar. The leader is the one who know the way, goes the way, and show the way. Harus disadari bahwa kepemimpinan adalah merupakan tindakan, bukan sekedar hanya posisi. Penekanannya ada didalam tindakan. 
Ada tiga macam sikap seorang pemimpin di dunia ini :
a.       Pemimpin yang mampu membuat segala sesuatu menjadi terwujud, tentu pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang memiliki inisiatif, penuh kreativitas, visi dan misi yang jelas.
b.      Pemimpin yang hanya mengamati segala sesuatu itu terjadi, dalam hal ini pemimpin ini hanya ada sebagai pengamat dan tidak mau mengambil resiko yang ada dan mungkin saja dalam menjatuhkan akan orang yang tidak berkenan di hatinya , dan
c.       Pemimpin yang hanya bisa membayangkan apa yang terjadi. Dapat disimpulkan pemimpin seperti ini adalah tipe pemimpin yang suka berkhayal dan terkenal sebagai pemimpin yang hanya mudah bicara tapi tidak ada aksi nya sama sekali.

Pemimpin masa depan dapat melihat tujuan dari perusahaan/organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan yang lebih luas. Pemimpin menerima kekuasaan dengan tujuan dapat di pertanggung jawabkan  secara benar dan dapat menunjukkan sikap yang baik kepada rakyat/anak buahnya.

Citra Masa Depan Generasi Muda di Balik Kasus Nazarudin

Citra Masa Depan Generasi Muda di Balik Kasus Nazarudin



Kiranya banyak para generasi muda yang mampu bersaing dan sukses di kanca perpolitikan akan mengangkat nama baik negara ini, pasca runtuhnya Orde Baru ( Golkar ), memperbaiki tatanan kehidupan bangsa yang lebih baik dan mereka akan menjadi contoh serta ikut mensukseskan pesta demokrasi di negara tercinta ini.
Apapun alasanya bahwa rusaknya citra pemimpin muda di lembaga-lembaga negara akan secara otomatis merusak citra pemimpin muda secara general, karena cara  masyarakat awam mengkonsumsi, sangat berbeda dengan masyarakat akdemis.
seperti yang kita ketahui bahwa nama-nama yang terlibat dalam kasus nazarudin dan bebrapa nama yang diperkirakan terlibat adalah para praktisi politik muda yang notabene mempunyai peluang dalam pesta perpolitikan pasca SBY, Megawati, Wiranto, Jusuf Kala, dan lain-lain sebagai pemain lama.
wacana akan munculnya pemimpin muda Indonesia pasca SBY, memang sempat menjadi berita yang cukup hangat dan masyarakatpun ikut mendukung bahwa kedepan harus pemimpin muda yang memimpin. namun dengan realitas yang ada tidak heran bila harapan itupun pupus dari permukaan wacana-wacana perpolitikan.
Pertanyaanya, masihkah pemimpin muda mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemimpin oleh masyarakat? bagaimanapun pemimpin muda hari ini adalah hasil produk masa lalu, hasil produk generasi tua dan mempunyai segudang pengalaman, mereka berproses dari Ormas-ormas kepemudaan baik OKP maupun OKPI, sebelum mereka terjun ke partai-partai politik. sejumlah nama muda seperti Gayus, Anas dan Nazarudin yang secara usia memiliki potensi untuk besar serta disiapkan menjadi pemimpin masa depan.
Semoga saja kasus nazarudin ini bisa di selesaikan dengan baik, dan benar-benar kasus yang tidak melibatkan pihak manapun seperti yang sekarang ini yang diberitakan, karena apabila tidak, maka mulai saat ini samapi sterusnya, masyarakat tidak akan mempercayai akan ada harapan baru di suatu masa pada hari-hari mendatang.
Olehnya itu wahai pemimpin muda dimanapun berada, bangkitlah dan buktikanlah kepada negara dan dunia ini, bahwa kita adalah generasi yang akan membawa pencerahan dan perubahan serta perbaikian terhadap masa depan.

Pemimpin Masa Depan: Apakah Sekarang Sudah Ada?

Pemimpin Masa Depan: Apakah Sekarang Sudah Ada?
Written by Dr. Tri Budhi Sastrio   
Friday, 04 February 2011 14:26
Kepemimpinan adalah bukan jabatan, hak istimewa, gelar, apalagi uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab dan keteladanan kata Peter F. Drucker dalam The Leader of the Future.
Sejak manusia mulai mengenal budaya dan peradaban,  masalah kepemimpinan adalah masalah yang ramai diperbincangkan dan diper­debatkan, dicari kriterianya dan batasannya, serta - mungkin  ini yang  paling konyol - diperebutkan. Sampai sekarang masalah  ini ternyata terus berlanjut.
Sementara  itu, dalam perspektif kepemimpinan modern,  khu­susnya kepemimpinan  yang berorientasi pada  kesuksesan  bisnis, orang mempertanyakan banyak hal seperti berikut:  (1)  bagaimana seorang pemimpin muncul tanpa tergantung pada jenjang atau status serta berasal dari dalam organisasi yang membuahkan wewenang yang menyebar;  (2)  bagaimana peranan  kepemimpinan  dirumuskan  bagi mereka  yang mau menerima tanggung jawab untuk menumbuhkan  peru­bahan  dengan jalan memimpin organisasi yang selalu belajar;  (3) bagaimana para pemimpin memotivasi dengan cara membalik organisa­si yang berbentuk piramida; (4) bagaimana bermitra menjadi  keah­lian utama para pemimpin bertaraf dunia; (5) bagaimana mematahkan mitos yang menyatakan bahwa hanya segelintir manusia yang berun­tung  yang dapat menguraikan rahasia kepemimpinan; (6)  bagaimana pemimpin millenium mendatang akan menciptakan budaya yang dilan­dasi  prinsip-prinsip bahwa semua pada dasarnya ada  dalam  suatu dunia  yang  penuh  guncangan;  dan  (7)  bagaimana menggerakkan harapan  dan  tujuan  mereka yang menghendaki  arahan  dan  ingin berbagi wawasan.
Pertanyaan-pertanyaan  ini  menjadi  penting,  karena  ciri kepemimpinan  masa lalu yang konon lebih menitik  beratkan  pada kharisma dan  wibawa,  menjadi kurang relevan  jika  diterapkan begitu saja dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Tetapi  - mohon  dicatat baik-baik  bahwa kharisma  dan  wibawa   tetaplah merupakan elemen dan faktor penting yang menentukan  keberhasilan seorang pemimpin. Cuma jika dahulu dua faktor ini lebih  mengede­pan, sekarang dua faktor ini harus mengedepan bersama-sama dengan banyak faktor lainnya. Jika dahulu dua faktor ini sudah  menjamin seorang menjadi pemimpin yang sukses, sekarang justru sebaliknya. Jika  hanya mengandalkan dua hal ini seorang pemimpin akan  lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya.
Ciri Dasar Pemimpin Yang Efektif
Konon,  menurut Peter. F. Drucker (2007)  seorang  pemimpin efektif mempunyai paling tidak ciri-ciri utama seperti  berikut, yaitu:  (1) seorang pemimpin harus mempunyai  pengikut,  kemudian dia   bisa  muncul sebagai pemikir besar atau seorang nabi;  (2) seorang pemimpin yang efektif bukanlah orang yang dicintai  atau dikagumi, tetapi adalah orang yang mampu  menggugah  pengikutnya melakukan hal-hal besar, karena tujuan seorang  pemimpin  adalah bukan  mencapai popularitas melainkan mencapai atau  menghasilkan sesuatu; (3) seorang pemimpin harus melakukan tindakan yang nyata dalam artian memberi keteladanan; dan (4) seorang pemimpin  tidak akan menjadikan kepemimpinannya menjadi sesuatu yang berorientasi pada jabatan, hak istimewa, gelar, atau pun uang, karena pemimpin dan kepemimpinan adalah tanggung jawab.
Maka dari itu, masih kata Peter F. Drucker, seorang  pemim­pin  yang efektif, tanpa memperhatikan kepribadian, gaya,  kemam­puan, maupun minatnya, seorang pemimpin yang  efektif  mempunyai cara  kerja yang kurang lebih sama, yang  jika dikristalisasikan dapat dituliskan  seperti berikut: (1)  seorang  pemimpin  tidak memulai dengan pertanyaan "Apa yang saya inginkan?" tetapi selalu akan  mulai dengan pertanyaan "Apa yang perlu  dikerjakan?";  (2) berikutnya  seorang  pemimpin akan bertanya "Apa yang  dapat  dan harus saya lakukan untuk membuat adanya perbedaan?" untuk  menun­jukkan  bahwa pada titik inilah dia mempunyai kemampuan  dan  ke­kuatan yang dapat diandalkan; (3) seorang pemimpin akan senantia­sa  bertanya  "Apa misi dan sasaran  organisasi?"  dalam  bingkai pemikiran apa saja yang menentukan kinerja dan hasil  suatu  or­ganisasi;  (4)  seorang  pemimpin mempunyai  tenggang  rasa  yang tinggi terhadap perbedaan pada setiap orang dan dia tidak mencari orang yang mirip dengan dirinya semata untuk diajak bekerja sama, atau  dengan kata lain mereka jarang bertanya "Apakah  saya  suka atau  tidak  suka kepada seseorang?",  tetapi  ketika  menyangkut masalah prestasi,  standar, dan nilai seseorang,  pemimpin  yang efektif biasanya sangat tidak toleran; (5) seorang pemimpin  yang efektif  tidak takut pada kelebihan  yang dimiliki  rekan-rekan sekerja  mereka, bahkan mereka menyukai kelebihan  tersebut;  dan (6) seorang pemimpin yang efektif selalu berhasil bertahan terha­dap godaan dan rayuan untuk mengerjakan hal-hal yang populer  dan bukannya hal-hal yang tepat, serta biasanya lebih  suka  memilih menyelesaikan pekerjaan yang kecil, sedang-sedang, atau sederha­na, daripada berusaha menyelesaikan pekerjaan besar yang  sering­kali hanya merupakan angan-angan kosong berbingkai popularitas.
Inti dari semua ciri ini, jika boleh diungkapkan dalam satu kalimat  sederhana, mungkin akan tampak seperti berikut.  Seorang pemimpin yang  efektif adalah seorang pemimpin  yang  arif  yang selalu  melaksanakan apa yang diucapkannya dalam bingkai ketela­danan penuh kasih sayang pada sesama.
Atau  dalam bahasa Charles Handy (2008) dalam  Bahasa  Baru Pengorganisasian dan Dampaknya bagi Para Pemimpin, seorang pemim­pin  yang  arif dan efektif, yang sangat kita  harapkan  di  masa depan  nanti, adalah pemimpin yang mempunyai tiga  ciri  penting, yaitu:  (1)  percaya  kepada orang lain;  (2)  bersemangat dalam melaksanakan tugas; dan (3) dapat mencintai orang lain.
Percaya  kepada  orang  lain menjadi  sangat  penting  bagi seorang  pemimpin masa depan karena sikap dan sifat  inilah  yang dapat memberi rasa percaya diri seseorang dalam memasuki ketidak­tahuan dan mendorong orang lain menuju ke arah yang belum  pernah dikenali. Namun sifat ini hendaknya selalu dipadukan dengan sifat ragu-ragu yang logis, sikap rendah hati untuk menerima  kenyataan bahwa  orang kadang-kadang melakukan kesalahan, bahwa orang  lain juga  mempunyai  gagasan, dan bahwa mendengar  adalah  sama pen­tingnya dengan berbicara.
Bersemangat dalam melaksanakan tugas menjadi penting karena sifat  dan sikap ini memberi energi dan fokus pada  hal-hal  yang dapat menggerakkan organisasi, serta memberi contoh dan  teladan kepada yang lain. Namun, sifat ini pun haruslah dipadukan dengan kesadaran akan adanya dunia dan wawasan lain, yang dapat  dipero­leh lewat waktu yang digunakan untuk membaca, menemui dan berbin­cang-bincang  dengan  orang di luar  lingkungan  mereka  sendiri, serta  jika  perlu menjelajah kawasan dan lingkungan lain  yang belum pernah didatangi selama ini.
Sedangkan  sikap dapat mencintai orang lain juga menjadi  sangat penting  dan bahkan maha penting karena  dalam  suatu  komunitas masyarakat,  kecenderungan  yang kuat saja  yang  dihormati  dan ditakuti  tetap  merupakan fenomena dan gejala alami yang sulit dipatahkan. Adalah tugas seorang pemimpin yang efektif mematahkan fenomena ini dengan menunjukkan sikap bahwa meskipun dirinya kuat dan  berkuasa tidaklah perlu ditakuti karena dia dapat  mencintai orang  lain seperti dia mencintai dirinya sendiri. Namun,  sikap ini tetap saja harus dipadukan dengan kemampuan  untuk berusaha dalam kesendirian, karena seorang pemimpin harus berada di  garis depan  dan tidak mengharapkan selalu  berbagi  kecemasan  dengan orang  lain setiap saat. Pertanyaannya apakah tipe pemimpin masa depan ini sekarang sudah ada atau belum?

Generasi Muda

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1978-1983, Daoed Joesoef memberikan kuliah umum bertema “Sikap Kreatif di Zaman Edan”, di Kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta, Senin (15/8/2011). Ia mengatakan, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, setiap anak bangsa harus yakin bahwa masih ada harapan di tengah berbagai persoalan yang melanda. Salah satu hal yang harus dijadikan prinsip bagi generasi muda, katanya, keberanian menjadi seorang pemimpin.

“Tidak jelek untuk bermimpi menjadi pemimpin, karena dalam lingkungan besar maupun kecil, kita perlu memiliki pemimpin. Janganlah takut untuk menjadi pemimpin, asal persiapkan diri dengan baik,” ujarnya.

Ia menyebutkan, setidaknya ada sejumlah ciri yang harus dimiliki pemimpin di masa depan, diantaranya:

1. Berani mengambil keputusan.
Sebagai pemimpin, kita harus memiliki sikap yang teguh untuk mengambil keputusan. Jangan pernah mengambang, ambil keputusan.

“Tetapi, tidak mengambil keputusan juga merupakan sebuah keputusan, jika tidak ada pilihan lain yang bisa kita ambil” tambah Daoed.

2. Memiliki etika masa depan.
Untuk menjadi pemimpin bangsa, para pemuda haruslah memiliki etika dalam mempersiapkan masa depan. Generasi muda harus berorientasi pada masa depan dan memiliki keinginan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.

3.  Tidak bersifat reaktif.
Seorang pemimpin haruslah antisipatif, alias dapat meramalkan apa yang terjadi. Ia harus mengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyat, bahkan sebelum rakyat tersebut menyadarinya. To govern is to see.

"Kita harus berani menyatakan pendapat kita walau pun terkadang orang-orang cenderung menjelekkan kita. Tetapi, jika kita punya visi yang benar, kita harus berani mempertahankannya,"katanya.

4. Harus menjadi spesialis dalam konstruksi keseluruhan.
Artinya, seorang pemimpin harus bisa mencakup dan merangkul semua lapisan masyarakat yang ada. Terutama di Indonesia yang merupakan negara majemuk. Tidak boleh memiliki sifat egois yang hanya menguntungkan diri dan kelompok sendiri saja.

Pemimpin Masa Depan

Pemimpin Masa Depan




  • 0
     
    Share
Oleh Sayidiman Suryohadiprojo
Peran pemimpin amat besar dalam perkembangan satu masyarakat, negara dan bangsa. Dalam sejarah bangsa Indonesia diakui peran besar Mahapatih Gajah Mada yang dalam abad ke 15 menjadikan kerajaan Majapahit maju, sejahtera dan berwibawa. Pada waktu itu wibawa dan pengaruh Majapahit terasa di seluruh Asia Tenggara. Dalam sejarah Cina modern menonjol peran Deng Xiaoping yang mengangkat bangsanya yang terpuruk dan amat berantakan oleh Revolusi Kebudayaan kembali menjadi bangsa yang maju dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Dalam sejarah India dikenal peran Mahatma Gandhi dan Pandit Jawaharlal Nehru yang memimpin bangsanya keluar dari penjajahan dan tampil sebagai bangsa India merdeka yang sekarang makin tampak dalam arena dunia. Dan bangsa Indonesia menjadi merdeka karena kepemimpinan Soekarno dan Mohamad Hatta yang berhasil mengakhiri penjajahan dari bumi Indonesia.
Kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dalam abad ke 21 ini juga akan amat ditentukan oleh kepemimpinan yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Sayangnya adalah bahwa pada waktu ini bangsa Indonesia sedang berada dalam krisis kepemimpinan. Sejak berakhirnya kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1998 dan dicanangkan Reformasi belum timbul pemimpin-pemimpin baru yang menunjukkan kemampuan memadai untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa yang sifatnya multi-dimensional. Hal itu merupakan ironi karena hakikatnya Reformasi memperjuangkan perbaikan keadaan bangsa di semua aspek kehidupan. Akan tetapi pasti satu saat nanti akan timbul pemimpin yang mampu mengajak rakyat Indonesia mengatasi berbagai persoalannya dan langkah demi langkah mewujudkan tujuan perjuangan bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
Untuk menjadi bangsa maju dan sejahtera diperlukan pemimpin bermutu di semua tingkat dan tidak hanya pada tingkat nasional, dan di semua bidang kehidupan dan tidak hanya di bidang politik saja. Akan tetapi apabila pada tingkat nasional ada pemimpin yang besar kemampuannya, akan merangsang bangkitnya pula pemimpin-pemimpin yang bermutu di semua tingkat dan aspek kehidupan masyarakat.
Bagaimanakah pemimpin masa depan yang kiranya dapat mengajak bangsa Indonesia mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang adil dan merata, lahir dan batin ?
Sudah barang tentu harus dipenuhi syarat-syarat yang membuat orang tidak sekedar sebagai pengikut atau pengamat, melainkan menjadi pemimpin. Syarat-syarat ini ada yang berlaku sepanjang zaman karena menyangkut hubungan manusia dan manusia, antara lain :
Pertama, orang itu diliputi dorongan kuat dalam kalbunya untuk memajukan bangsanya dengan mengajak orang-orang lain bergerak bersama dengan dia. Ia berkehendak kuat menjadi pemimpin bangsanya ke arah kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Dorongan itu membuatnya tidak hanya berangan-angan, melainkan mengambil langkah-langkah secara kongkrit. Itu antara lain dilakukan Bung Karno pada tahun 1927 ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia. Semangat dan antusiasme orang itu akan mempengaruhi orang lain dan merangsang mereka untuk bergabung dengan dia. Sebaliknya mungkin ada yang melawan dia kalau merasa disaingi atau berbeda pendapat. Makin orang itu mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain, makin banyak orang yang bergabung dan percaya kepadanya. Seorang pemimpin harus mampu merebut kepercayaan orang lain sehingga mereka dengan tulus bergerak dan berjuang bersamanya, bahkan ada yang secara sadar bersedia berkorban untuk perjuangan itu. Hal itu secara langsung atau tidak langsung menyempitkan ruang gerak bagi mereka yang menyainginya dan melawannya.
Kedua, karena pentingnya faktor kepercayaan, maka seorang pemimpin harus pandai berbicara dan meyakinkan orang lain tentang benarnya tujuan perjuangannya. Akan tetapi tidak cukup hanya pandai bicara, melainkan juga menunjukkan bukti akan kesungguh-sungguhannya atau komitmennya dalam mengejar tujuannya, dengan melakukan berbagai tindakan dan perbuatan yang meyakinkan orang lain bahwa ia bukan hanya penyebar omongan dan janji, melainkan seorang yang sanggup berbuat , seorang “Do-er”. Ia bukan orang yang hanya penuh pertimbangan, melainkan sanggup mengambil keputusan dengan perhitungan matang. Ia menunjukkan tauladan yang merangsang orang lain untuk mengikuti. Hal itu sebaiknya disertai hasil nyata (concrete results) yang menimbulkan rasa bangga pada semua yang bergerak bersamanya.
Ketiga, ia harus menggambarkan satu Wawasan atau Visi (Vission) yang menunjukkan secara jelas kepada semua pihak dan terutama kepada pengikutnya, apa yang hendak dicapai bersama. Wawasan itu harus cukup agung, tetapi tidak boleh sesuatu yang fantastis. Bung Karno dan Bung Hatta mengajak bangsa Indonesia mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengajak bangsa Malaysia mewujudkan Visi 2020. Wawasan ini memberikan arah dan dorongan kepada semuanya untuk bergerak mencapai tujuan. Akan tetapi pemimpin juga harus mampu menjaga agar semua memegang teguh disiplin perjuangan dan mengoreksi yang lemah serta menghukum yang melanggar dan merintangi jalannya perjuangan. Pemimpin yang tidak sanggup memegang dan menegakkan disiplin perjuangan akan dinilai lemah dan menimbulkan rasa sangsi dan cemas pada pengikutnya. Sebaliknya menggembirakan lawan dan saingannya. Pemimpin harus mempunyai pikiran yang fleksibel dan terbuka, tetapi itu tidak boleh mengurangi keteguhan dalam pendirian dan sikap. Setiap keberhasilan untuk memperlemah dan meniadakan saingan dan perlawanan, apalagi kalau mampu membuat mereka malahan bergabung, akan menambah wibawa pemimpin.
Ini adalah semua syarat yang berlaku sepanjang zaman bagi orang yang berambisi menjadi pemimpin bangsa . Akan tetapi di samping itu pemimpin yang sukses tidak dapat mengabaikan perkembangan zaman dan kondisi lingkungan. Seorang yang tidak mampu memahami tata nilai bangsanya serta perkembngan yang terjadi pada nilai-nilai itu tidak akan mendapat respons memadai dari orang lain, apalagi untuk memperoleh kepercayaan mereka. Oleh karena itu ada syarat-syarat tambahan yang dapat berbeda substansinya dari zaman ke zaman. Itu adalah antara lain :
Keempat, pemimpin masa depan harus memahami masa depan umat manusia dan bangsa Indonesia. Adalah satu kenyataan bahwa perkembangan umat manusia amat dipengaruhi oleh sains dan teknologi. Pemimpin masa depan harus memahami perkembangan sains dan teknologi dan memanfaatkannya untuk kepemimpinannya. Visi 2020 Malaysia tepat sekali, karena mengajak bangsa Malaysia tidak saja melindungi nilai-nilai luhur bangsanya, tetapi juga mengusahakan penguasaan sains dan teknologi yang makin maju dan canggih.. Di sini terletak kekurangan pemimpin Indonesia dalam hubungannya dengan Pancasila sebagai tujuan perjuangan. Bung Karno sebagai penggali Pancasila yang amat brilyan, tidak memperjuangkannya secara kongkrit. Presiden Soeharto menjadikan Pancasila azas tunggal bagi kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat, tetapi tidak mampu mewujudkan sintese dengan perkembangan umat manusia yang amat dipengaruhi oleh kemajuan sains dan teknologi. Akibatnya adalah bahwa sekarang Pancasila yang sebenarnya amat tepat sebagai wawasan bangsa Indonesia yang majemuk dan religius, justru dicemoohkan oleh banyak kalangan muda. Kalangan muda itu tidak diajak melihat relevansi Pancasila dengan perkembangan dunia modern yang meliputi pikiran dan perasaan mereka.
Kelima, pemimpin masa depan harus arif bijaksana dilandasi naluri (instinct) untuk memperjuangkan tujuannya dengan lebih canggih dan lihay. Pergaulan internasional dalam globalisasi tidak saja amat mempererat hubungan bangsa satu dengan yang lain, tetapi juga mempertinggi kondisi persaingan antar bangsa. Antara lain yang menonjol adalah sikap terhadap bangsa Amerika Serikat yang secara keras mengejar hegemoni dunia atas dasar keunggulan teknologi, ekonomi dan militernya. Mereka tidak segan-segan menyatakan bahwa siapa yang tidak bersama dia adalah lawannya. Padahal kepentingan nasional Indonesia dalam banyak hal tidak sama dengan kepentingan Amerika. Itu menimbulkan keadaan yang memungkinkan Indonesia dan Amerika mudah sekali berada dalam jalur yang berbenturan (collision course). Pemimpin yang kurang teguh jiwa juangnya akan mudah mengalah kepada kehendak Amerika yang kuat dan menjadikan bangsa Indonesia protektorat atau bahkan jajahan model baru Amerika. Tentu hal itu akan menimbulkan perlawanan mayoritas rakyat Indonesia yang tidak sudi dijajah lagi dan akan mengadakan perlawanan yang sukar diatasi. Sebaliknya, pemimpin yang sok berani tanpa perhitungan akan melawan semua kehendak Amerika. Padahal kemampuan Indonesia belum memadai untuk menghadapi tindakan Amerika yang dapat mengisolasi atau bahkan mengintervensi setiap bangsa. Pemimpin masa depan harus arif bijaksana tanpa menjadi lemah atau sebaliknya bersifat arogan, melainkan secara lihay dan canggih mencari jalan agar bangsa Indonesia tetap mampu mencapai tujuannya.
Keenam, pemimpin masa depan harus menyadari bahwa perkembangan umat manusia amat mempengaruhi bangsa Indonesia yang majemuk. Pengaruh itu terutama datang dari perkembangan demokrasi dan sains dan teknologi sebagai kenyataan menonjol umat manusia. Hal itu mendorong setiap suku bangsa dan daerah untuk mencapai kemajuan dan mampu menentukan nasibnya dalam arena dunia yang makin dinamis. Demikian pula setiap individu makin menyadari hak-haknya untuk maju dan bersedia memperjuangkannya. Namun sebaliknya juga dorongan untuk kebersamaan berkembang makin kuat. Adalah pula frappant bahwa di samping perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat dan luas terdapat peningkatan kesadaran manusia untuk hidup religius. Pemimpin masa depan harus dapat mengakomodasi semua kecenderungan itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu sebabnya Pancasila sebagai Wawasn nasional dan dasar negara justru makin relevan untuk masa depan bangsa Indonesia. Yang menjadi kewajiban pemimpin masa depan adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya sebagai semboyan belaka, sebagaimana hingga kini terjadi, melainkan membuatnya kenyataan yang hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa. Sebaliknya, pemimpin masa depan harus mampu membuktikan kepada pihak-pihak yang menolak Pancasila, bahwa tanpa Pancasila Indonesia akan berakhir sebagai entitas negara dan bangsa.
Ketujuh, pemimpin masa depan harus menciptakan wahana bagi perjuangannya yang dilandasi berbagai syarat di atas. Dalam masa kini wahana itu mau tidak mau adalah satu partai politik. Padahal partai politik sekarang sedang dalam kondisi amat tidak populer di pikiran dan perasaan rakyat dan khususnya para pemuda. Jadi pemimpin masa depan harus dapat menyusun partai politik demikian rupa sehingga tidak terbawa dalam arus partai politik lainnya yang kurang disukai rakyat dan pemuda. Sebaliknya, justru partai politik yang dibangunnya mmperoleh tanggapan rakyat dan pemuda yang positif dan penuh antusiasme. Hal ini amat ditentukan oleh sikap dan perilaku pemimpin masa depan tersebut. Sikap dan perilakunya harus sesuai dengan idealisme yang bergelora dalam pikiran dan perasaan rakyat serta pemuda, seperti orang yang hidup bermoral dan sederhana, jujur, konsekuen dan penuh komitmen dan lain sebagainya. Sikap dan perilaku itu harus pula tampak dalam gerak-gerik partai politik yang dipimpinnya. Akan tetapi pemimpin masa depan harus juga tetap realistis dan tidak dapat mengabaikan berbagai kenyataan kehidupan politik masa kini, seperti pentingnya faktor uang dalam berorganisasi, keharusan menyesuaikan diri dalam pergaulan masa kini, dan lainnya. Sebab itu pemimpin masa depan harus pandai menjaga idealisme yang sehari-hari disesuaikan dengan kenyataan yang tak dapat dihindarkan, suatu idealisme dengan nuansa pragmatis. Hal ini harus dapat menjadikan partai politiknya sebagai wahana perjuangan efektif untuk mencapai tujuannya. Bahwa hal demikian bukan utopi atau angan-angan kosong dapat dilihat di negara-negara lain, termasuk Malaysia, yang menunjukkan bahwa partai politik dapat menjadi wahana perjuangan efektif yang dipercaya rakyat banyak. Tanpa dukungan dan kepercayaan mayoritas rakyat tidak akan mungkin seorang pemimpin dan partai politiknya memperoleh kesempatan membawa kemajuan bagi bangsanya.
Demikianlah gambaran tentang berbagai syarat yang dihadapi setiap orang yang ingin menjadi pemimpin Indonesa dan membawa kemajuan dan kesejahteraan bangsanya.
Pemimpin yang dengan organisasinya berhasil memperoleh kekuasaan atas Republik Indonesia hendaknya menggunakan kekuasaan itu untuk manfaat maksimal bagi seluruh bangsa. Ia harus memberikan perhatian utama kepada pendidikan yang dapat mengangkat bangsa dari kebodohan dan kekurangmampuan sehingga rakyat menjadi cerdas dan dapat hidup sebaik-baiknya dalam kondisi negara dan dunia yang diliputi perubahan yang makin cepat. Ia harus memahami bahwa pendidikan perlu menjadi investasi utama bangsa Indonesia, satu hal yang hingga kini diabaikan oleh semua yang berkuasa di negara kita. Ia harus meningkatkan ekonomi rakyat banyak agar rakyat bertambah penghasilannya dan keluar dari kehidupan yang serba sengsara. Itu terutama penting bagi golongan yang paling rendah ekonominya, yaitu para nelayan dan petani. Di pihak lain harus pula ditingkatkan kemampuan produksi bangsa di bidang manufaktur dan jasa agar memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang yang makin tinggi kemampuannya, khususnya dalam sains dan teknologi. Ia harus menghidupkan dan mengembangkan berbagai kekayaan budaya dan seni yang dimiliki rakyat Indonesia di semua daerah. Itu akan merupakan kekayaan nasional yang bukan main nilainya dan menjadi identitas bangsa . Ia harus menjaga kelestarian lingkungan Tanah Air Indonesia yang begitu kaya akan berbagai sumberdaya alam dan kini amat sering diterlantarkan. Ia harus menegakkan kekuasaan hukum yang menimbulkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat. Dan untuk menjaga agar Indonesia selalu hidup dalam keadaan aman lahir dan batin ia harus meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional. Itu semua akan membuat Tanah Air dan Bangsa Indonesia makin maju, adil dan sejahtera lahir dan batin. Dengan jalan demikian pemimpin dan partai politiknya membuktikan bahwa kekuasaan yang diperolehnya benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Usaha demikian tidak akan pernah selesai karena akan terus dihadapi persoalan baru yang harus diatasi sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat banyak.
Nampaknya tidak mudah untuk memenuhi itu semua, apalagi kalau melihat kondisi para pemimpin Indonesia dewasa ini. Akan tetapi pasti ada pemuda yang masih bersedia menjadi pemimpin bangsa yang berbeda dari yang sekarang . Dan masih sanggup untuk melakukan berbagai hal sebagaimana diperlukan untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang sukses di masa depan. Pasti ia akan mendapat dukungan penuh dari rakyat dan para pemuda yang sudah ingin hidup dalam kondisi Tanah Air dan Bangsa yang lain dari sekarang, yang lebih menimbulkan harapan kongkrit bagi masa depan yang cerah. Marilah kita semuanya yang ingin melihat Indonesia maju dan sejahtera mohon sekuat-kuatnya semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan ridho dan kemurahanNya untuk terwujudnya perkembangan masa depan yang kita semua harapkan.