Mau Cepat Transfer Data? Pakailah Laser
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Para peneliti mencatat rekor baru transfer data menggunakan laser dengan kecepatan 26 terabit per detik. Dengan kecepatan seperti itu, seluruh koleksi perpustakaan Kongres Amerika Serikat dapat dikirim dengan serat optik dalam waktu 10 detik.
Caranya dengan apa yang disebut transformasi cepat Fourier "fast Fourier transform" untuk mendata lebih dari 300 warna cahaya yang berbeda dalam sinar laser yang masing-masing membawa informasi tersendiri. Teknik ini digambarkan dalam jurnal Nature Photonics.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kecepatan melakukan transfer data meningkat dalam tahun-tahun terakhir ini dengan menggunakan teknologi komunikasi berbasis cahaya. Teknologi sebelumnya dengan menggunakan serat optik mencatat data sebagai "wiggles" dengan menggunakan satu warna cahaya yang mengirimkan serat optik.
Pendekatan baru menggunakan sejumlah cara lain untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data. Sejumlah langkah itu termasuk apa yang disebut penggunaan frekuensi orthogonal "orthogonal frequency division multiplexing".
Cara ini menggunakan sejumlah data yang berbeda dengan warna cahaya berbeda. Semuanya dikirim melalui serat optik secara bersamaan. Pihak yang menerima menggunakan perangkat laser untuk menangkap sinyal cahaya ini.
Eksperimen
Wolfgang Freude, peneliti transfer data dari Institut Teknologi Karlsruhe (Jerman), mengatakan uji coba dengan kecepatan lebih tinggi telah mereka lakukan.
"Eksperimen dengan 100 terabit per detik telah dilakukan," kata Freude kepada BBC. "Masalahnya adalah pengiriman data ini memerlukan tidak hanya satu laser, namun 370 laser. Itu sangat mahal. Jadi, dapat anda bayangkan 370 laser itu memerlukan beberapa kilowatt listrik," tambahnya.
Karena alasan itu, Freude dan koleganya meneliti bagaimana mengirim data dengan hanya menggunakan satu laser. Pada tahun lalu, Freude menunjukkan langkah mentransfer data dengan kecepatan 10 terabit per detik.
Freude mengakui cara yang dilakukan saat ini lebih rumit. Namun, ia yakin langkah ini dapat digunakan karena permintaan untuk pengiriman data secara cepat memicu berbagai inovasi.
Caranya dengan apa yang disebut transformasi cepat Fourier "fast Fourier transform" untuk mendata lebih dari 300 warna cahaya yang berbeda dalam sinar laser yang masing-masing membawa informasi tersendiri. Teknik ini digambarkan dalam jurnal Nature Photonics.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kecepatan melakukan transfer data meningkat dalam tahun-tahun terakhir ini dengan menggunakan teknologi komunikasi berbasis cahaya. Teknologi sebelumnya dengan menggunakan serat optik mencatat data sebagai "wiggles" dengan menggunakan satu warna cahaya yang mengirimkan serat optik.
Pendekatan baru menggunakan sejumlah cara lain untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data. Sejumlah langkah itu termasuk apa yang disebut penggunaan frekuensi orthogonal "orthogonal frequency division multiplexing".
Cara ini menggunakan sejumlah data yang berbeda dengan warna cahaya berbeda. Semuanya dikirim melalui serat optik secara bersamaan. Pihak yang menerima menggunakan perangkat laser untuk menangkap sinyal cahaya ini.
Eksperimen
Wolfgang Freude, peneliti transfer data dari Institut Teknologi Karlsruhe (Jerman), mengatakan uji coba dengan kecepatan lebih tinggi telah mereka lakukan.
"Eksperimen dengan 100 terabit per detik telah dilakukan," kata Freude kepada BBC. "Masalahnya adalah pengiriman data ini memerlukan tidak hanya satu laser, namun 370 laser. Itu sangat mahal. Jadi, dapat anda bayangkan 370 laser itu memerlukan beberapa kilowatt listrik," tambahnya.
Karena alasan itu, Freude dan koleganya meneliti bagaimana mengirim data dengan hanya menggunakan satu laser. Pada tahun lalu, Freude menunjukkan langkah mentransfer data dengan kecepatan 10 terabit per detik.
Freude mengakui cara yang dilakukan saat ini lebih rumit. Namun, ia yakin langkah ini dapat digunakan karena permintaan untuk pengiriman data secara cepat memicu berbagai inovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar