Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Selasa, 31 Mei 2011

Berubah

Berubah
Thursday, 10 December 2009 10:40
Seberapa banyak dari Anda yang masih hidup terus dalam kehidupan yang tidak seimbang. Tidak mau berubah. Sudah tahu tidak cocok masih diteruskan. Sudah tahu tidak tepat masih dipaksakan. Dengan alasan rohani, ya semoga Tuhan adakan perubahan. Padahal sebetulnya yang harus berubah adalah anda sendiri.

Adik saya suatu kali mengunjungi daerah kelahirannya di Manado setelah selama lebih dari sepuluh tahun merantau ke Sumatera. Di sana ia bertemu dengan teman-teman lamanya. Ada yang dulunya pemabuk, dan sekarangpun masih pemabuk. Ada yang dulunya suka berantem dan sekarangpun keluar masuk penjara. Selama kurun waktu itu kehidupan mereka tidak berubah. Mereka tidak mengalami kemenangan dalam kehidupan. Padahal mereka adalah orang Kristen yang setiap minggu ke gereja. Apa yang salah?

Saya yakin bukan Tuhan yang salah, melainkan mereka yang tidak mau berubah. Seorang kawan memiliki calon pasangan yang tak seiman, dia berkata sudah berdoa dan berpuasa agar Tuhan mengubahkan hati orang itu dan bertobat. Namun orang itu sangat keras kepada pendiriannya malahan dia selalu kalah dalam berdebat soal rohani. Saya katakan bukan Tuhan yang salah, kamunya yang salah memilih. Sudah jelas Alkitab katakan jangan berpasangan dengan yang tak sebanding malah kamu jalankan. Jadi kamu stress sendiri karena kamu memaksakan kehendak Tuhan. Kamu harus keluar dari situ, putuskan hubungan sebelum terikat lebih jauh dalam pernikahan. Jika memang jodoh tidak akan lari kemana, yang penting orang itu bertobat dulu, jadi sebanding dulu. Karena kalau sudah terikat pernikahan dan tidak sebanding malahan penderitaan dan air mata yang akan kamu alami. Entah dia mau berubah atau tidak.

Saya merasakan ketidaknyamanan di kantor saya dulu, saya merasakan tidak sejahtera lagi bekerja. Saya merasa inilah saatnya saya berubah. Saya minta resign dan menekuni bidang usaha yang saya sukai. Saya lebih bahagia, bersukacita, bisa melayani Tuhan dengan lebih baik dan merasa bebas.

Kadang Anda perlu meninggalkan daerah nyaman anda untuk masuk ke dalam suatu perubahan. Tapi itu tidak masalah, karena sebentar lagi anda akan menemukan berkat yang lebih besar akibat perubahan itu. Untuk merdeka bangsa Indonesia memerlukan perjuangan dan darah dan airmata, tapi kemerdekaan lebih baik dari penjajahan. Reformasi lebih baik dari jaman Orde Baru. Tapi perubahan-perubahan itu ada harga yang harus dibayarkan.

Seorang mengirimkan sms kepada saya yang mengatakan bagaimana dia sakit hati ditinggalkan pacarnya. Namun kini ia merasa lebih berbahagia setelah melewati fase kesedihan. Menurutnya dia lebih bebas berekspresi, lebih bisa menyembah Tuhan dan lebih yakin bahwa dia akan masuk surga. Suatu perasaan yang selama ini hilang. Dia bersyukur adanya perubahan yang terjadi, meski ada harga yang harus dibayar tapi itu sebanding dengan sukacita yang dia rasakan sekarang.

Ada seorang lagi yang menceritakan kepada saya melalui Yahoo Messenger bahwa dia dengan tegas memutuskan kekasihnya yang tidak seiman setelah sebelumnya dia merasa yakin orang itu bisa menjadi pasangannya. “Saya terlalu memaksakan kehendak,” katanya. Rupanya sewaktu awal menjalin hubungan dia merasa yakin hubungan itu dari Tuhan, namun setelah memasukinya ia merasakan tidak sejahtera. Sehingga ia akhirnya mengambil langkah drastis, “Saya tidak mau mempertaruhkan masa depan saya. Saya hanya mau yang pasti-pasti saja, yakni pasti Yesus memberikan jodoh yang seiman dan sebanding untuk saya. Misalnya pun tidak berjodoh, Yesus saja sudah cukup untuk saya,” katanya lagi mantap.

Seorang bapak yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia narkoba yang pernah saya baptiskan ke dalam air berkata, “Perubahan itu tidak gampang, saya bayar harga dengan kesehatan saya yakni dengan stroke ini, tapi lebih baik begitu daripada saya mati karena narkoba. Yesus sangat baik bagi saya.” Meski belum seratus persen pulih dan sempurna ia tetap bersyukur bisa berubah menjadi seorang yang baru dalam Tuhan.

Seorang karyawan di tempat kami baru dua bulan menerima Yesus tapi dia merasakan sukacita dan perubahan yang besar terjadi dalam dirinya. “Sebelum menjadi pengikut Yesus saya bawaannya marah-marah dan cepat naik darah, tapi sekarang lebih tenang. Saya juga mendapat banyak mujizat. Meski berubah meninggalkan agama yang lama tapi saya yakin ini keputusan tepat, kalau tidak saya tidak akan menerima berkat TUhan,” akunya.

Nah sekarang, apakah anda masih mau tinggal terus dalam kesedihan, meratapi nasib, mengasihani diri sendiri, menyalahkan diri, menyalahkan orang lain, karena perbuatan mereka membuat anda bersedih? Ketahuilah itu tidak akan membuat anda menjadi manusia baru. Anda perlu tinggalkan semua itu dan berubah, menjadi manusia baru. Lepaskan kantong anggur yang lama, dan ambil kantong anggur yang baru untuk menerima anggur sukacita dari Tuhan. Prosesnya memang tidak cepat tapi pasti bisa dilaksanakan.

Apakah anda masih tetap mau menjalin hubungan dengan yang tak seiman padahal anda sudah tidak sejahtera dengannya? Berubahlah! Itu adalah peringatan dari Tuhan untuk menghindarkan anda dari penderitaan yang akan datang. Tenang dan tekunlah menantikan Tuhan hingga Dia memberikan yang terbaik bagi anda yang sesuai dengan kehendakNya.

Apakah anda masih mau tinggal dalam kehidupan lama anda? Berubahlah, itu tidak akan membuat anda menerima berkat Tuhan disana. Perubahan memang sakit namun setelahnya anda akan bersyukur telah melakukan suatu tindakan yang luar biasa. Hidup manusia harus berubah, jangan enggan, jangan ragu, jangan takut, jika Yesus beserta kita siapakah lawan kita? Lakukanlah! (Hendra Kasenda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar