The Power of Agreement

Bacaan: Matius 18:17-20
Memorandum of Understanding (MoU) atau yang lebih dikenal sebagai nota kesepahaman adalah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara kedua belah pihak. Mou dapat dibuat untuk kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan. Biasanya sebelum perjanjian kerjasama yang lebih mengikat dibuat, pihak-pihak yang terkait akan memulainya dengan sebuah MoU. Dapat dikatakan MoU merupakan titik awal antara kedua pihak yang mau bekerjasama. Sukses tidaknya, atau sejauh mana kedua pihak yang sepakat dapat mencapai keberhasilan, juga ditentukan lewat apa yang tertulis dalam MoU tersebut.
Berbicara tentang kesepakatan, bagi orang percaya, menaikkan doa di hadapan Tuhan ibarat membawa kertas MoU kepada Tuhan. Jika Tuhan berkata “Ya”, maka jawaban doa tersebut ibarat kertas MoU yang sudah disetujui. Kedua belah pihak diwajibkan untuk melakukan bagian masing-masing demi tercapainya apa yang telah disepakati. Saat kata sepakat dicapai, maka apa yang menjadi pergumulan atau beban doa bisa menjadi kenyataan. Firman-Nya hari ini berkata, “… Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 18:19).
Kuasa kesepakatan juga dapat terlihat ketika sedikitnya dua orang berjanji untuk melakukan sesuatu. Kisah pertempuran Yonatan dan bujangnya melawan bangsa Filistin menunjukkan kuasa kesepakatan yang dahsyat (1 Sam. 14:1-15). Kunci keberhasilan mereka terletak pada perkataan bujang pembawa senjatanya, “Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.” Kuasa kesepakatan ini juga berlaku di dunia kerja. Jika dua orang sepakat, ditambah penyertaan Tuhan di dalamnya, maka tidak ada hal yang mustahil untuk dilakukan. Target kerja apa pun bisa tercapai ketika ada kesepakatan di dalamnya. Kekuatan akan bertambah ketika kuantitas orang yang bersepakat semakin banyak.
Sebagai pekerja Kristus dan umat Tuhan, mengingat besarnya kuasa kesepakatan, mari kita berusaha menjaga agar kesepakatan jangan sampai hilang dari pekerjaan Anda, bisnis Anda, apa pun yang Anda kerjakan, dan terutama dari hubungan pribadi Anda dengan Allah.