Tiada Kasih Seperti yang ada PadaMu

Menjadi sepertiMu itulah yang kurindukan.. hari demi hari kulalui dengan penuh perjuangan maju terus menghadapi segala rintangan yang datang hanya untuk bertemu bersama denganMu dan menikmati HadiratMu...

Selasa, 19 Juli 2011

Pengampunan dan Kemenangan

Bacaan: Yohanes 20:1-10
Tindakan mengalah menunjukkan cinta kasih dan pengampunan, bukan berhubungan dengan kelemahan dan kekalahan. Pemikiran keliru tentang mengalah ini ada dalam benak orang-orang Yahudi, bahkan murid-murid Yesus sendiri. Ketika Yesus Kristus ditangkap, tidak sedikit dari murid-murid-Nya yang melarikan diri karena takut. Orang yang selama ini mereka anggap Guru, yang mereka andalkan untuk melindungi dan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi , ternyata mengalami kekalahan, bahkan menemui ajal dengan cara yang tragis.
Ironisnya yang mengalami kematian keji dan terhina itu adalah Yesus Kristus yang begitu mulia di mata banyak orang. Tidak mengherankan kalau kebangkitan Yesus ditanggapi begitu dingin oleh banyak orang, termasuk murid-murid. Mereka sama sekali tidak antusias, lebih tepat mereka kecewa, putus asa dan ketakutan. Trauma atas penangkapan dan penyaliban Yesus sangat membekas di hati mereka. Apalagi yang membawa kabar kebangkitan hanyalah kaum perempuan yang dalam budaya Yahudi tidak diperhitungkan. Namun demikian, Petrus segera bangun, tergesa-gesa pergi ke kubur membuktikan perkataan para perempuan itu. Benar, ia tidak menemukan tubuh Yesus. Tetapi sungguh sangat disayangkan, Petrus tidak mampu menghubungkan apa yang dilihatnya dengan janji Yesus semasa hidup-Nya. Lain dengan Yohanes, melihat tubuh Yesus tidak ada, ia percaya bahwa Yesus telah bangkit seperti yang dikatakan-Nya, Dia telah mengalahkan maut.
Kematian dan kebangkitan Kristus merupakan bukti tindakan kasih pada suatu kemenangan. Kebangkitan Yesus membawa pengenalan manusia akan kasih setia Allah. Yesus mati, benar-benar mati. Itu bukan suatu kekalahan, tetapi bukti Dia rendah hati berkenan kalah terhadap keinginan diri sendiri. Oleh ketaatan-Nya itu Yesus berani menghadapi salib dan kematian. Kasih-Nya mengalahkan kematian. Kasih yang kelihatan lemah itu membawa kemenangan. Bagi dunia, membalas kejahatan merupakan simbol kemenangan sejati. Bagi Kristus, pengampunan dan kasih yang tampak lemah, itulah bentuk kemenangan sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar